Kondisi ini, ia mengaku merugi. Sebab daging sapi dagangannya tak habis terjual. “Dari pada busuk, mending dijual dengan harga lebih murah pada esok harinya,” lanjutnya.
Dia juga mengaku tidak tahu apa penyebab naiknya harga daging sapi tersebut. Tapi, ia menduga disebabkan oleh serbuan daging impor yang masuk ke pasar tradisional. Akibatnya, pembeli lebih beralih membeli daging rawonan atau daging bercampur lemak, karena harganya lebih murah, yakni Rp70 ribu per kg. (ran)
Terungkap Identitasnya, Pelaku Penganiayaan di Mojosongo Jombang Dikejar Polisi
Tabrak Truk Mogok di Fly Over Peterongan Jombang, Seorang Pelajar Meninggal
Pabrik Triplek di Mojowarno Jombang Terbakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta Rupiah
Pengendara Motor Tewas Usai Menabrak Truk Yang Terparkir di Tepi Jalan
Seminar Moderasi Beragama di Jombang, Dorong Gen Z dalam Perangi Radikalisme
Tewasnya Warga Sumobito Jombang dengan Leher Tersayat, Polisi Menduga ODGJ Bunuh Diri
Beredar Kabar Putrinya Kritis di Malaysia, Ayah di Jombang Berharap Bantuan Pemerintah
