JOMBANG, KabarJombang.com – Puluhan buruh pabrik PT Hair Star Indonesia (HSI), menggelar aksi unjukrasa di depan pabrik Jalan Nurcholis Majid Denanyar, Kabupaten Jombang, Selasa (24/8/2021).
Buruh pabrik PT Hair Star Indonesia Kabupaten Jombang ini menuntut gaji yang belum dibayarkan perusahaan selama lima bulan.
Salah seorang buruh PT Hair Star Indonesia, Nur Afi mengatakan gajinya bersama puluhan buruh lainnya belum terbayarkan mulai April-Agustus 2021.
“Bayaran kami selama lima bulan belum dibayarkan perusahaan (PT Hair Star Indonesia). Kita disini menuntut hak kami, gaji selama lima bulan,” tegasnya.
Dengan membawa beberapa poster yang bertuliskan tuntutan pembayaran gaji, mereka menempelkan poster tersebut di gerbang PT HSI Jombang.
Perempuan asal Megaluh itu juga mengaku bahwa sempat diberikan slip gajiannya saja, sementara untuk uang tunainya masih belum di transfer.
“Selama ini yang diberikan hanya slip bayaran saja, tapi yang biasanya setiap 2 Minggu sekali dibayar itu sampai saat ini belum di transfer juga. Sedangkan uang itu kami butuh untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah,” jelas Nur Afi.
Sementara dirinya berharap bahwa pihak pabrik setempat bisa memberikan penjelasan yang jelas atas mogoknya gaji terhadap sejumlah karyawan tersebut. Dikarenakan sebagian sudah ada karyawan yang diminta untuk berhenti bekerja sementara.
Ia dengan tegas menolak permintaan PT Hair Star Indonesia di Kabupaten Jombang, untuk berhenti bekerja. Karena gaji selama lima bulan belum dibayarkan.
“Saya harap kami ditemui atau dipanggil perwakilannya untuk mengetahui penjelasannya soal ini. Karena selain gaji belum dikasih, juga THR kemarin belum juga diberikan. Saya harap ada kesadaran soalnya gaji itu sangat kami butuhkan,” tutur dia.
Sementara pengurus DPC Sarbumusi Jombang yang mendampingi buruh PT Hair Star Indonesia, Nasrul mengatakan jika puluhan buruh perusahaan tersebut hanya menerima slip gaji, sementara uang tunai hingga saat belum dibayarkan pihak pabrik.
“Beberapa bulan yang lalu tepatnya bulan April, teman-teman itu melaporkan bahwa hanya dikasih slip gajiannya saja. Soal uangnya masih belum diberikan sampai sekarang, nah dikarenakan sampai bulan Agustus belum ada kejelasan dari pihak pabrik, maka kami mengirim surat hearing ke anggota dewan. Akan tetapi tidak ada tindaklanjut, setelah itu diadakanlah aksi ini,” ungkapnya memungkasi.