SUMOBITO, KabarJombang.com – Diserang hama tikus, puluhan hektar tanaman jagung siap panen di Kecamatan Sumobito, Jombang, gagal panen. Akibatnya, petani merugi ratusan juta rupiah.
Serangan terparah terjadi di Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito. Tikus memakan bagian buah jagung yang berusia lebih dari dua bulan hingga siap panen. Akibatnya, jagung-jagung tersebut tidak bisa dipanen karena hampir semua bulirnya ludes digerogoti hewan predator ini.
Zainul Arifin, petani jagung asal desa setempat mengaku merugi hingga puluhan juta rupiah. Sebab tanaman jagung dilahan sekitar satu hektar miliknya yang sudah siap panen ini rusak. Sebab tak sedikit tongkol jagung miliknya yang diserang dan digerogoti tikus.
“Kerugiannya hungga puluhan juta rupiah, kalau hasil maksimal untuk lahan satu hektar bisa mencapai Rp 35 juta. Sekarang hanya dapat Rp 15 juta,” ujarnya Kamis (10/10/2019).
Serangan hama tikus, lanjut Zainul, terjadi mulai awal tanam hingga proses pembuahan. Tikus menyerang mulai dari batang jagung hingga buah yang siap panen.
“Kalau waktu tanam yang diserang batangnya, sedangkan saat sudah muncul buah kayak gini, tikus menyerang lebih dari setengah buah jagung,” terangnya.
Masih menurut Zainal, dirinya dan para petani lainya tidak menduga hama tikus merusak tanaman jagungnya secara membabi buta. Sebab kejadian ini sebelumnya tidak pernah dialami para petani. Namun demikian, mereka sudah mengantisipasi jika ada serangan hama, akan tetapi upaya tersebut sia-sia.
“Tahun sebelumnya tidak seperti ini. Dulu pernah ada serangan kayak gini sekitar sepuluh tahunan,”ungkapnya.
Sementara, pihak Pemerintahan Desa setempat sudah melakukan koordinasi dengan petani terkait cara pembasmian hama tikus yang sangat meresahkan tersebut.
Plt Kepala Desa Plemahan, Agus Hariyanto mengatakan, sejuauh ini pihaknya sedang melakukan pendataan jumlah areal sawah tanaman jagung yang diserang tikus. Selanjutnya melaporkan ke Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas terkait.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan para petani dan dilakukan iuran untuk membeli obat pembasmi tikus. Awal tanam hama tikus bisa teratasi. Nah sekarang sudah jagung berbuah kami tak mampu lagi mengatasi serangan hama tikus,” pungkasnya.
Jurnalis: Muji Lestari
Editor: Nurul Yaqin