KABARJOMBANG.COM – Adanya lambang atau logo Kabupaten Jombang, yang terpasang di bak kontrol drainase pada proyek pembangunan trotoar di sepanjang Jalan KH Wahid Hasyim, Jombang, tampaknya mendapat reaksi tak sedap dari sebagian warga Kota Santri.
Seperti yang dikatakan Yanto (45) warga Jombang yang kebetulan melintas di trotoar yang hampir selesai dikerjakan tersebut. Dirinya menyayangkan, adanya pembuatan dan pemasangan lambang Kabupaten Jombang pada bak kontrol drainase di lokasi.
Menurutnya, peletakan lambang daerah tersebut bukan pada tempatnya. Pasalnya, bisa dipastikan, identitas daerah tersebut terkena injakan para pejalan kaki. Hal ini, lanjutnya, malah bisa dinilai merendahkan martabat pemerintahan.
“Harusnya, sebagai identitas daerah, pemasangan logo kan diatas. Tidak di bawah seperti ini. Ya untuk menghindari diinjak-injak pejalan kaki. Juga menghindari diludahi,” katanya di lokasi, seraya menunjukkan logo yang ada pada bak kontrol drainase tersebut, Senin (10/12/2018).
Dirinya juga menilai, adanya lambang daerah yang dipasang di bak kontrol drainase tersebut merupakan kreatifitas yang ceroboh dan kebablasan.
Menurutnya, sebagai leading sektor proyek tersebut, harusnya Dinas Perkim (Perumahan dan Pemukiman) Kabupaten Jombang, lebih selektif terkait hal ini. Karena, sebuah lambang bukan sekedar gambar, tapi memiliki makna historis, ideologis, sosial budaya masyarakat.
Pantauan di lokasi, tutup bak kontrol drainase tersebut terbuat dari plat besi. Terdapat pahatan berbentuk bulat besar, dan di sekelilingnya tertulis Dinas Perumahan dan Permukiman, Kabupaten Jombang.
Nah, di posisi tengah, ada bulatan kecil yang di dalamnya ada lambang Kabupaten Jombang. Sementara di sekeliling antara logo dan tulisan Dinas Perkim, terdapat pahatan garis dan bulatan, mirip roda dokar atau delman. (nas/kj)