JOMBANG, KabarJombang.com – Menindaklanjuti insiden terhambatnya mobil ambulan saat melintasi kawasan Car Free Day (CFD) di sekitar RSUD Jombang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang mengambil langkah cepat. Kepala Dishub Jombang, Budi Winarno, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan simulasi lalu lintas khusus pada Minggu mendatang (6/7/2025) sebagai bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan CFD.
Budi menegaskan bahwa simulasi ini akan menjadi bahan analisis awal untuk memastikan jalur darurat tetap terbuka selama pelaksanaan CFD. Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi lintas instansi untuk menata ulang penempatan pedagang dan arus lalu lintas.
“Minggu nanti kami akan lakukan simulasi di kawasan CFD. Kami ingin melihat secara langsung bagaimana arus pergerakan kendaraan, termasuk bagaimana respons petugas saat ada ambulans yang masuk,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, pada hari Senin (7/7/2025), Dishub Jombang berencana menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin), Satpol PP, komunitas Jombang Kuliner (Jokul), serta Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal).
“Kami ingin ada kesepahaman bersama. CFD itu bagus untuk masyarakat dan UMKM, tapi keselamatan dan akses darurat tidak boleh dikorbankan. Itu prioritas,” tegas Budi.
Dalam simulasi nanti, Dishub bersama Disdagrin akan memberikan imbauan langsung kepada para pedagang agar tidak menempatkan lapak dagang di tengah jalan. Para pedagang akan diarahkan untuk menempati sisi barat jalan, sehingga akses di jalur utama tetap terbuka bagi kendaraan darurat.
“Kami juga akan memberikan tugas tambahan kepada personel Dishub untuk bersiaga di titik-titik strategis seperti perempatan Kebon Rojo dan Ringin Contong, agar jika ada ambulans melintas bisa segera dibantu membuka jalan,” tambahnya.
Langkah ini diambil setelah adanya keluhan warga bernama Z, yang mengungkapkan suaminya dalam kondisi kritis sempat terhambat masuk ke RSUD Jombang karena padatnya aktivitas CFD. Kasus tersebut menjadi sorotan publik dan langsung mendapat atensi dari Pemerintah Kabupaten Jombang.
“Kami turut berduka atas kejadian tersebut. Dan kami akan pastikan ini jadi pembelajaran penting bagi semua pihak, agar tidak terulang lagi. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan,” tutup Budi.