JOMBANG, KabarJombang.com – Sebanyak lima paket proyek fisik rehabilitasi Puskemas, mulai dilelang Dinas Kesehatan ( Dinkes) Kabupaten Jombang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). Juga, ada tiga lelang non-fisik dan semuanya bersumber dari APBD Jombang 2020.
Lima proyek fisik yang dilelang, meliputi Puskesmas Plandaan dengan nilai pagu Rp 2,279 Miliar, Puskesmas Peterongan nilai Pagu Rp 2,325 Miliar, Puskesmas Bareng nilai pagu Rp 2,790 Miliar, Pukesmas Tambakrejo nilai pagu Rp 3,262 Miliar, dan Pukesmas Mojowarno nilai pagu Rp 463 Juta.
Sedangkan tiga paket lelang non-fisik yakni pengadaan Ambulance PSC 119 nilai pagu Rp 753 Juta, pengadaan Alat Kedokteran Umum Sanitarian Kit nilai pagu Rp 2,4 Miliar, serta pengadaan Alat Kedokteran Umum Kesling Kit nilai pagu Rp 350 Juta.
Sayangnya, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Jombang, Supradigdo, tidak berada di kantornya saat hendak dikonfirmasi terkait tender di lingkup Dinkes.
Sementara Kasubag PAP, Yuli mengaku tidak tahu jumlah paket yang dilelang. Pihaknya mempersilakan KabarJombang.com melihat langsung Sirup (sistem informasi rencana umum pengadaan)-nya.
“Mengenai ada berapa tendernya, semua bisa di akses LSPE kalau sudah diumunkan,” katanya, Kamis (2/7/22020).
Dia mengatakan, saat ini terdapat 8 paket lelang Dinkes Jombang yang sudah masuk ULP. Dia menyebut, tender tersebut sudah selesai dan tidak ada retender. Namun, dia mengatakan tidak tahu-menahu apakah paket yang dimaksud sudah dikerjakan atau belum.
“Kalau sudah dikerjakan atau belum saya pribadi kurang paham, karena itu sudah kewenangan PPK Dinas masing-masing,” bebernya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, selaku Pejabat Pembuat Kotmitmen (PPK) Azhari SKM saat dikonfirmasi terkait hal ini membenarkan Dinkes melelang 5 paket fisik tersebut melalui ULP. Dia juga mengatakan, proyek tersebut bukan rehabilitasi, namun pembangunan.
Menurut Azhari, dari lima paket tersebut, hanya 1 paket yang sudah ada pemenang lelang dan tinggal menunggu tanda tangan kontrak, yakni Puskesmas Tambakrejo.
Sementara 3 paket lainnya yakni Puskesmas Plandaan, Mojowarno, dan Peterongan, masih dalam masa sanggah. “Kalau masih dalam masa sanggah, otomatis masih di ULP, karena belum diyatakan ada pemenang. Kami juga belum tahu pemenangnya,” sambungnya.
Untuk Pukesmas Bareng, Azhari mengaku belum tahu persis sampai pada tahap mana, apakah sudah ada pemenang atau belum. “Ini yang mungkin klarifikasi, entah apa gitu belum tahu presis,” paparnya.
Disinggung ada total 8 paket lelang, Azhari menjawab tidak tahu secara pasti jumlah paket yang ditender Dinkes Jombang. Pihaknya menandaskan, Dinkes hanya menangani 5 paket fisik dan 1 non-fisik, yakni Pengadaan Ambulance.
“Kalau ULP menyatakan ada 8 paket di Dinkes, berarti tidak hanya fisik. Untuk yang non-fisik, kami hanya menangani satu saja, yakni pengadaan ambulans. Itupun sudah ada pemenangnya. Dan sisanya, kami kurang tahu paket apa dan PPK-nya siapa,” terang Azhari.
Azhari membeber, tahun 2020 ini, rencananya ada 6 Puskesmas se-Kabupaten Jombang yang dibangun. Namun, terjadi pemangkasan satu paket akibat refocusing pandemi Covid-19, yakni Puskesmas Jabon.
Tak hanya itu, pemangkasan juga terjadi pada paket non-lelang. Semula, direncanakan ada 14 paket rehabilitasi gendung Pustu (Puskesmas Pembantu), dikurangi menjadi 12 paket. Dan semua paket non-lelang ini, katanya, masih belum berjalan hingga saat ini.
“Kalau rehabilitasi Pustu, memang tidak dilelang. Karena anggarannya di bawah Rp 200 Juta,” pungkasnya.