MEGALUH, KabarJombang.com – Diduga ada kecurangan dalam proses pemilihan perangkat desa, puluhan warga Desa Ngogri, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, menggelar unjukrasa, tepat di acara pelantikan perangkat desa terpilih, Sabtu (28/11/2020). Meski begitu, pelantikan tetap berlangsung.
Diketahui, terdapat dua lowongan perangkat di Desa Ngogri, yaitu Kepala Dusun Pulodadi dan Kasi Pelayanan. Dalam prosesnya, warga menduga ada kecurangan dalam penilaian tes wawancara dengan Kades setempat.
Warga menilai, kecurangan terletak pada pemberian nilai tes wawancara salah satu calon yang kini terpilih jadi Kasi Pelayanan. Ia meraih nilai maksimal atau full yakni 30. Sedangkan hasil ujian tes tulis atau CAT hanya berada di urutan kedua paling bawah.
“Kami menuntut keadilan, kenapa yang terpilih sebagai Kasi Pelayanan nilai-nilai lainnya berada di urutan dua terbawah, tapi kenapa mendapatkan nilai penuh dari Kades. Padahal juga tidak pernah aktif di desa,” tutur Mara Karmawan, salah satu warga yang ikut aksi pada KabarJombang.com, Sabtu (28/11/2020).
Calon perangkat yang mendapat nilai penuh, kata dia, bernama Nelli Mei. Sedangkan calon lain hanya diberi nilai 15. “Mana bisa yang dapat nilai penuh di tes wawancara hanya calon yang nilai tes tulisnya berada di urutan dua terbawah. Yang lain hanya mendapat nilai 15, apa mungkin karena dari Dusun yang sama dengan Kades, makanya dapat nilai penuh,” terangnya.
Mara mengatakan, unjukrasa dilakukan sebagai upaya penolakan warga atas adanya dugaan kecurangan tersebut. Ia bermaksud akan mengadukan hal ini ke Komisi A DPRD Jombang.
“Meskipun pelantikan lanjutkan, kita berencana akan mengirim surat ke Komisi A, kita akan mengadu di sana mengenai kecurangan pemilihan perangkat desa di sini,” tutupnya.