JOMBANG, FaktaNusantara.com – Warga di kawasan Kecamatan Bareng dan Wonosalam, mengeluhkan jalan pengubung dua kecamatan tersebut, yang kondisinya rusak parah. Menurut mereka, jalan rusak tersebut, diakibatkan kendaraan truk bermuatan material hasil galian C, yang lalu-lalang.
“Benar, jalan rusak parah. Makanya kita jaga disini, karena banyak truk yang keluar masuk mengangkut material dari situ (lokasi galian C),” kata Agus, seorang pemuda desa setempat, Senin (30/4/2018).
Pantauan di lokasi, beberapa dump truk tampak keluar masuk ke lokasi galian C yang berada di Dusun Ngrimbi Templek, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. “Ada pabrik pengolahan material, ya pasir batu (sirtu), koral, dan material lainnya,” katanya.
Jalan dalam kodisi rusak tersebut, tampak diurug dengan tanah bercampur batu kecil. Ini juga yang membuat jalanan tambah licin dan berdebu, saat kering. Hingga menyebabkan banyak pengguna jalan, terutama pengendara motor, terjatuh.
Seperti yang dialami seorang pengendara motor yang terjatuh di lokasi ini, sekitar 200 meter selatan pertigaan yang menuju Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Senin (30/4) sekitar pukul 10.35 WIB. Perempuan berjaket dengan logo Kemenag Jombang itu, jatuh lantaran roda motornya terpeleset. Saat itu, dirinya dari arah selatan. Setibanya di lokasi, jalanan dalam kondisi turun. Diduga, karena melakukan pengereman, motor yang dikemudikannya hilang kendali, dan berujung jatuh. Ia mengerang kesakitan, lantaran kakinya diduga keseleo.
“Kondisi jalan rusak ini, sudah banyak memakan korban. Kemarin ada truk terguling, gara-gara jalannya rusak. Bisa dilihat bekas matrialnya tumpah ke tanaman tebu,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Nglebak, Abu Asim. Menurutnya, beberapa hari yang lalu ada seorang ibu-ibu yang sempat jatuh karena kondisi jalan di sekitar area tersebut rusak.
“Ya memang itu bukan warga saya, tapi kemarin ada ibu-ibu yang sempat jatuh karena berpapasan dengan truk yang melintas di jalan yang rusak itu. Ibu yang menghindari jalan rusak hampir saja menabrak truk,” ungkap Abu, saat ditemui di kantornya.
Sebenarnya, banyak pengguna jalan khususnya wilayah sekitar Ngrimbi yang mengeluhkan rusaknya jalan tersebut. “Yang terganggu ya pengguna jalan dari Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam, terus Desa Pulosari, Desa Nglebak. Selain itu, warga juga khawatir aktifitas galian C, bisa mengakibatkan longsor, karena lokasinya dekat dengan lokasi longsor yang dulu,” pungkasnya.
Sementara itu Kades Ngrimbi, Choiri saat dikonfirmasi terkait hal ini di kantornya, pihaknya sedang tidak ada di kantor. Saat dihubungi melalui sambungan telphon, tidak aktif. (rief/kj)