Diduga Fiktif, Warga Bongkar Makam Misterius di Kabuh Jombang

Foto : Pembongkaran situs petilasan yang dikenal sebagai makam Sunan Candramata bin Sunan Geseng atau Sunan Elang Putih di Kabuh, Jombang diduga tidak memiliki bukti kuat. (Istimewa)
  • Whatsapp

KABUH, KabarJombang.com – Masyarakat dari tiga desa di Kecamatan Kabuh, Jombang yakni Manduro, Sumbergondang, dan Sumberingin turun tangan langsung dalam upaya menjaga keaslian sejarah di kawasan Situs Jeladri. Pada Rabu (16/4/2024), warga bersama para tokoh desa membongkar sebuah petilasan yang berada di sebuh hutan Dusun Bedander Desa Sumbergondang, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang yang dianggap tidak memiliki dasar historis yang kuat.

Petilasan tersebut, yang dikenal sebagai makam Sunan Candramata bin Sunan Geseng atau Sunan Elang Putih, didirikan oleh seorang warga bernama Kucan pada tahun 2023. Pembangunan ini mengacu pada klaim spiritual dari tiga tokoh yang disebut sebagai guru spiritual Kucan.

Baca Juga

Namun, keberadaan situs baru itu memicu kekhawatiran berbagai pihak. Kepala Desa Manduro, Jamilun, menyebut bahwa secara administratif lokasi tersebut berada di desanya, namun nilai historis dan kulturalnya juga dirasakan oleh warga dari desa tetangga.

“Setelah berdiskusi panjang dan mendengar berbagai pertimbangan, kami putuskan untuk membongkar petilasan itu. Kami ingin melindungi situs ini dari informasi sejarah yang belum terverifikasi,” ujarnya.

Menurut catatan sejarah dan tradisi lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun, Situs Jeladri hanya memiliki dua petilasan yang diakui, yaitu petilasan Eyang Wirorojo atau Wiro Sakti dan petilasan Sembilan, serta sebuah punden bernama Nambi.

Pembongkaran dilakukan sebagai bentuk komitmen warga dalam melindungi warisan budaya dari kemungkinan distorsi sejarah di masa depan. “Kami tidak ingin generasi mendatang keliru memahami sejarah nenek moyang mereka,” tambah Jamilun.

“Langkah ini juga menjadi penegasan bahwa masyarakat lokal berperan aktif dalam meluruskan narasi sejarah dan menolak klaim-klaim sepihak tanpa bukti yang memadai. Warga berharap, dengan dibongkarnya petilasan tersebut, kawasan Situs Jeladri bisa dikembalikan pada bentuk dan nilai aslinya yang telah lama dihormati,” pungkasnya.

 

Berita Terkait