KABARJOMBANG.COM – Kisruhnya pembangunan pavingisasi di Desa Pulo Lor Kecamatan/Kabupaten Jombang, memantik reaksi kalangan DPRD Jombang untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi, Selasa (17/1/2017).
Proyek yang sempat dihentikan warga, karena dianggap kurang sosialisasi ini menjadi perhatian khusus di kalangan wakil rakyat.
Seperti yang diungkapkan Ketua Komisi C Masud Zuremi. Dirinya meminta agar Pemerintah Desa (Pemdes) kembali berkoordinasi dengan warga untuk bisa melanjutkan pembangunan pavingisasi yang berdampak banjir saat musim hujan.
“Kita akan meminta agar Pemdes mau berembuk dengan warga. Sebab, menurut warga pembangunan irigasi lebih dipentingkan daripada pembangunan paving. Ini cukup beralasan, karena dampak dari pembangunan paving mengakibatkan banjir,” terang Mas’ud saat Sidak di lokasi.
Apalagi, lanjut Mas’ud, pembangunannya masih 20 persen, sehingga Pemdes bisa menundanya untuk kembali menyatukan persepsi dan keinginan warga. “Saat kita tinjau di lokasi, memang kondisinya sangat tidak memungkinkan. Apalagi saluran irigasi belum dibuat, sehingga ini yang menyebabkan banjir,” ujarnya.
Jika hal ini tidak dilakukan Pemdes setempat, dikawatirkan masalah ini akan menuai konflik berkepanjangan antara Pemdes dengan warganya sendiri. Namun, bantahan Pemdes terkait tudingan warga terhadap minimnya sosialisasai sudah terdengar di telinga para wakil rakyat.
“Dari hasil konfirmasi kita, Pemerintah Desa Pulo Lor mengaku sudah mengajak musyawarah melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Dusun. Termasuk mengundang RT dan RW sampai tokoh masyarakat,” terang Mas’ud.
Namun, hal berbeda dikatakan Joko Fatah, salah satu warga setempat. Menurutnya, sampai saat ini pihaknya menuding bahwa Pemdes belum pernah mengajak musyawarah terkait pembangunan pavingisasi tersebut.
“Sampai saat ini belum ada musyawarah. Sehingga keinginan warga belum tersampaikan, termasuk sebelum membangun pavingisasi harus membangun irigasi terlebih dahulu. Ini agar air pada musim hujan bisa masuk ke dalam saluran irigasi dan tidak menyebabkan banjir,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, proyek jalan paving sepanjang 143 meter tersebut, menelan anggaran dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2016, sebesar Rp 55.159.200. (aan)