Derita Anak Yatim di Jombang, Idap Otot Lemah Putus Sekolah Sejak MI

Derita Anak Yatim di Jombang Idap Otot Lemah, Putus Sekolah Sejak MI
Parti, saat menemani Deni yang terlentang di atas kasur ruangan depan rumahnya di Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.KabarJombang.com/Fa'iz/
  • Whatsapp

TEMBELANG, KabarJombang.com – Sungguh pilu nasib Deni Saputra (17) remaja asal Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Di usianya yang masih mudah, ia mengidap penyakit lemah otot.

Semenjak dirinya mengidap penyakit tersebut, kerangka tubuh Deni sudah makin lemah hingga tidak bisa berjalan. Parti ibu dari Deni mengatakan kejadian itu berawal dari insiden yang menimpa anaknya, ia terjatuh saat berlari.

“Kejadian jatuhnya itu saat Deni masih sekolah MI kelas 1. Awalnya itu lari-lari ngejar temannya, lalu Deni jatuh dan katanya merasa sakit gitu lututnya,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Kamis (30/9/2021).

Karena sakitnya dirasa lama, Deni kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit di Jombang. Namun dari pihak rumah sakit meminta agar Deni dirujuk ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.

“Karena waktu itu terkendala uangnya, maka saya memilih untuk rawat jalan di rumah saja,” imbuh Parti saat ditemui.

Dengan ekonomi yang pas-pasan dan hanya tinggal bersama dengan seorang kakek Deni, Parti harus susah payah mengurus pengobatan anaknya. Namun bekerja sebagai pembantu rumah tangga, nyatanya tak cukup uang yang bisa didapatkan.

“Ya Deni dirawat obat jalan gitu, terapi sudah, obat vitamin, susu tulang dan lainnya sudah saya lakukan dengan membagi waktu kerjaan saya. Kerja saya sebagai pembantu rumah tangga itu saja untuk memenuhi kebutuhan keluarga ini, dan sejak sekolah MI kelas 3 itu Deni sudah berhenti. Karena sudah tidak bisa sekolah lagi,” tuturnya.

Parti merupakan single parent. Ia harus berjuang seorang diri sejak suaminya meninggal sejak Deni masih duduk di bangku TK. Selama ini, untuk biaya pengobatan Parti sudah dibantu pemerintah desa setempat dan sejumlah komunitas peduli di Jombang.

“Alhamdulillah sudah ada yang bantu, dari desa itu juga ada tiap bulannya berupa sembako. Kalau uang tunai itu tiap 3 bulan sekali, bantuan PKH itu. Sangat bersyukur karena memang kalau cuma dari pekerjaan saya ini, tiap minggu dapat gaji Rp 100 ribu,” katanya.

Sementara itu, dirinya tetap berusaha untuk merawat Deni hingga berupaya Deni bisa sembuh seperti semula. Dengan itu juga dirinya membutuhkan uluran tangan berupa bantuan untuk perobatan Deni dan memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Kalau aktivitas Deni setiap harinya hanya tidur terlentang lihat televisi dan main handphone gitu saja. Tidak bisa duduk karena sudah terasa sakit katanya, yang saya harap ya bantuan gitu kalau ada. Untuk memenuhi kebutuhan dan perobatannya agar bisa kembali sehat dan pulih,” tukas Parti.

Iklan Bank Jombang 2024
  • Whatsapp

Berita Terkait