KABARJOMBANG.COM – Demo penolakan pembangunan pabrik Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) di gedung DPRD Kabupaten Jombang, nyaris ricuh. Ini lantaran massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Masyarakat Peduli Agraria (Gempar) Jombang, tak kunjung ditemui para wakil rakyat.
Hasilnya, massa yang diselimuti emosi memaksa merangsek masuk ke gedung wakil rakyat, Senin (3/4/2017).
Petugas yang berjaga mencoba untuk tetap menjaga agar puluhan massa yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa agar tetap berada di luar pagar. Saling dorong beberapa menit pun tak bisa terhindarkan. Beruntung, petugas kepolisian berhasil meredam massa yang mulai beringas.
Tak lama usai nyaris bentrok dengan petugas, puluhan massa akhirnya ditemui pihak perwakilan DPRD Jombang. “Kita janji secepat mungkin akan memanggil masyarakat Desa Grobogan untuk dengar pendapat di kantor Dewan,” kata Cakup Ismono saat menemui massa.
Dalam orasinya, massa menuntut agar rencana pembangunan pabrik air mineral dalam kemasan yang akan dibangun di Dusun Mulyorejo Desa Grobogan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang, tidak dilanjutkan. Sebab, menurut mereka, jika pembangunan itu tetap dilakukan, maka akan merusak lingkungan dan jombang akan terancam kekeringan.
“Bagiamana pun kita tetap menolak pendirian pabrik itu,” ujar Abdul Hakim, salah satu koordinator aksi.
Tak hanya itu, dirinya juga menolak Peraturan Daerah (Perda) yang mengorbankan lahan pertanian menjadi lahan industri. Mereka menolak hal tersebut, sebab dikawatirkan adanya industri yang hanya menyerap tenaga kerja sedikit, justru akan merusakan lingkungan yang akan berdampak banjir pada waktu tertentu.
“Kita meminta agar pihak DPRD Jombang bisa menjadi jembatan atas adanya permasalahan yang ada. Sebab, sebagai wakil rakyat seharusnya mereka bisa menjadi corong kita untuk memberikan aspirasi, bukan malah sebaliknya,” pungkasnya.
Usai ditemui 2 Anggota DPRD Jombang, massa aksi akhirnya meninggalkan lokasi dengan beberapa kesepatakan yang mereka buat dengan para wakil rakyat. (aan/kj)