Demo Besar-besaran Terjadi, Polisi Pukul Mundur Massa dengan Mobil Water Cannon dalam Sispamkota

Foto : Suasana Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota). Dalam rangka mengantisipasi terjadinya potensi konflik seluruh tahapan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Jombang. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Situasi cukup mencekam saat demo besar-besaran. Massa tidak terima terkait pemilu yang curang dan menuntut hitung ulang. Bentrokan antar pendemo dan aparat kepolisian terjadi.

Untuk mengurai situasi polisi menerjunkan 1 mobil water cannon. Petugas kesehatan dengan sigap mengamankan korban yang berjatuhan.

Baca Juga

Masyarakat pun dibuat deg-degan dengan demontrasi tersebut. Tentu, itu bukan kejadian sungguhan. Semua kerusuhan tersebut merupakan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota). Dalam rangka mengantisipasi terjadinya potensi konflik seluruh tahapan Pilkada serentak 2024. Yang digelar oleh Polres Jombang di Stadion Merdeka Jombang Senin sore (13/8/2024).

Para personil kepolisian, TNI, Satpol PP, Linmas, Damkar, PMR, serta berbagai macam unsur lainya turut terlibat dalam peragaan keamanan tersebut. Mereka menunjukan kesiapanya dalam menjalankan pengamanan Pilkada dengan berbagai macam skenario. Mulai dari massa yang rusuh saat kampanye sampai aksi protes akibat tidak terima dengan perhitungan KPU sampai berakibat bentrok.

Sispamkota, diawali dengan peragaan kampanye dari pendukung Calon Bupati (Cabup) bernama Paijo (Bukan nama asli), ia kemudian berorasi layaknya sebagai Calon Bupati sungguhan dihadapan para pendukungnya yang militan.

Dalam orasi tersebut, Paijo mengatakan akan membangun jalan raya dari ploso sampai Jombang dengan bahan kramik. Ia juga berjanji akan menyediakan makam kelas VIP kepada seluruh masyarakat Jombang. Tentu semua itu hanya guyonan, dan membuat seluruh penonton menjadi terhibur serta tertawa ngakak.

“Kalau nanti memilih saya, saya akan bangunkan jalan raya dari ploso sampai Jombang dengan bahan kramik. Saya juga berjanji akan menyediakan makam kelas VIP kepada seluruh masyarakat Jombang. Jangan lupa coblos saya, karena orangnya ganteng dan istrinya cantik,” guyon Paijo saat berorasi di Sispamkota.

Ditengah orasinya tiba-tiba ada provokator yang menganggu jalanya kampanye. Namun aksi sigap, ditunjukan kepada para personil polisi yang bertugas untuk mengamankan kampanye tersebut. Dan akhirnya situasi kembali berjalan dengan aman dan kondusif.

Kemudian dilanjut dengan tahapan masa tenang, Para petugas beserta Bawaslu bekerjasama untuk mencopot i banner atau Alat Peraga Kampanye (APK) dari masing-masing calon.

Lalu, setelah masa tenang selesai, dilanjut dengan pendistribusian logistik Pilkada. Yang berjalan dari KPU Jombang ke PPK, dan berakhir di TPS, yang dikawal ketat oleh petugas keamanan dan juga aparat kepolisian.

Tibalah pada tahapan inti, dari pesta demokrasi Pilkada serentak, yaitu hari pemungutan suara. Turit hadir sejumlah warga, yang datang dengan membawa surat undangan dari KPPS. Dalam tahap ini berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah sampai dengan penutupan TPS.

Tibalah pada momen yang paling seru dari Sispamkota, yakni ketika KPU Kabupaten Jombang menetapkan hasil perhitungan suara. Sekolompok pendukung dari salah satu calon,yang bernama Paijo tidak terima dengan hasil perhitungan oleh KPU. Mereka menolak hasil tersebut dan aksi turun ke jalan dari massa dengan jumlah yang besar pun tak terhindarkan.

Mereka berbondong-bondong dan terus berorasi melakukan aksi protes di depan kantor KPU Kabupaten Jombang. Massa aksi demonstrasi terus berteriak menuebut nama “paijo, paijoo, paijoo,” sahut demonstran.

Seluruh personel dari kepolisian dan aparat keamanan turut mengawal ketat aksi tersebut. Massa yang beraksi tidak puas dengan keputusan KPU, dan menuntut hitung ulang. Mereka terus memprotes dan melakukan lempar-lemparan, hingga terjadi aksi perlawanan antara massa yang melakukan aksi dengan para aparat keamanan.

Bentrokan dan kericuhan di lapangan tak bisa dihindari. Dengan seluruh komponen serta akomodasi yang lengkap, para petugas keamanan terus memukul mundur massa yang sudah mulai anarkis.

1 buah mobil watter cannon, pun mulai diterjunkan oleh kepolisian. Mobil tersebut mulai menyemprotkan airnya ke arah massa yang juga terus melakukan perlawanan. Dengan alat yang mendukung serta petugas polisi yang terlatih. Akhirnya massa berhasil dipukul mundur.

Dan begitulah, selesai sudah aksi yang sangat luar biasa. Mewarnai jalanya peragaan simulasi sistem pengamanan kota, yang digelar oleh Polres Jombang. Guna mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi dalam Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Jombang.

Dan tentunya demi keamanan dan kelancaran jalannya pesta demokrasi 5 tahunan tersebut di wilayah hukum Kabupaten Jombang.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait