JOGOROTO, KabarJombang.com – Cuaca ekstrem kembali memakan korban jiwa. Seorang pemuda asal Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, meninggal dunia akibat tersambar petir saat berada di sawah, pada Minggu (1/6/2025) sore.
Korban diketahui bernama Adi Priyanto (28), warga Dusun Jarak, Desa Jarakkulon. Insiden terjadi saat ia sedang menemani ibunya beraktivitas di area persawahan Dusun Jarak Santren, masih dalam wilayah desa yang sama.
Menurut informasi dari Kapolsek Jogoroto, AKP M Djulan, saat kejadian cuaca sedang gerimis dan awan tampak gelap. Sang ibu sebenarnya sudah mengajak korban untuk berteduh ke rumah warga yang tak jauh dari lokasi, namun korban memilih tetap berada di sawah.
“Beberapa saat kemudian terdengar suara petir yang sangat keras. Tak lama setelah kilat menyambar, ibu korban melihat tubuh anaknya terpental ke arah sungai kecil di sekitar sawah,” ujar AKP Djulan saat dikonfirmasi pada Minggu (1/6/2025) malam.
Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Pihak keluarga langsung membawa jenazah ke rumah duka, dan proses pemakaman dilakukan di TPU desa setempat.
Polisi yang datang ke lokasi menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Dari hasil pemeriksaan, ini murni musibah. Luka-luka yang ada konsisten dengan bekas sambaran petir,” tegas AKP Djulan.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan bahaya aktivitas luar ruangan di tengah cuaca yang tidak menentu. Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak memaksakan diri beraktivitas di area terbuka saat langit mulai mendung.
“Keselamatan harus menjadi prioritas. Jangan abaikan tanda-tanda alam seperti kilat atau gerimis. Berteduh lebih awal bisa menyelamatkan nyawa,” pungkas AKP Djulan.