Bupati Anggap Kepala RSK Mojowarno Salah Data
JOMBANG, (kabarjombang.com) – Bupati Jombang Nyono Suharli, membantah jumlah penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) meningkat. Pihaknya masih menyakini, bahwa jumlah penderita DBD di Januari 2016 di Jombang hanya 235 pasien, dan angka kematian hanya mencapai delapan korban meninggal akibat DBD.
Selain itu, dia juga menyangkal data yang sebelumnya dikeluarkan Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno yang menyatakan jumlah pasien di rumah sakit tersebut mencapai 215 pasien.
Menurut Nyono, data pasien DBD di RSK Mojowarno sudah dilaporkan sejak akhir Januari 2016 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang. Dari data resmi tersebut menyebutkan, bahwa pasien DBD yang ada di RSK Mojowarno berjumlah 35 pasien, bukan 215.
“Data resmi yang diberikan RSK Mojowarno ke Dinkes Jombang sebelumnya mencapai 60 pasien. Namun, saat dilakukan verifikasi oleh tim Dinkes ke lapangan ternyata hanya 35 pasien. Selebihnya, itu demam biasa, bukan demam berdarah. Jadi jika dihitung, jumlah tersebut belum sesuai jika harus menetapkan status KLB DBD di Kabupaten Jombang,” ujar Nyono kepada wartawan selepas olahraga di Lapangan Pemkab Jombang, Rabu (3/2/2016).
Bahkan, Bupati Nyono menganggap hal tersebut merupakan kesalahan Kepala RSK Mojowarno saat memberikan data kepada para awak media yang saat itu mengkonfirmasi ke RSK. “Mungkin beliaunya tergopoh-gopoh saat memberikan keterangan dan data yang diminta teman-teman wartawan. Sehingga beliaunya tidak bisa memberikan data yang sebenarnya,” kata Nyono.
Namun, pernyataan Bupati Jombang terkait hal ini berbeda dengan realitas di lapangan. Sebab sebelumnya data yang dihimpun di RSK Mojowarno, total pasien penderita DBD mencapai 215 pasien dan 2 orang meninggal dunia. Ditambah lagi, data dari RSUD Jombang di bulan Januari 2016 mencapai 220 pasien DBD.
Baca Juga: Data Korban DBD di Kabupaten Jombang Tidak Valid