KABAR JOMBANG (kabarjombang.com) – Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko mengajak masyarakat untuk memberikan kritik dan masukan terhadap kinerjanya, dan 65 SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang, juga termasuk instansi di kecamatan dan desa.
“Tentunya kritik konstruktif demi tercapainya visi Jombang sejahtera untuk semua,” kata Bupati Nyono saat silaturrahim dengan wartawan di kediamannya, desa Spanyul, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jum’at (11/9/2015).
Bupati Nyono menjelaskan, hasil evaluasi kinerja pada Rabu (9/9/2015) lalu menyebut, bahwa capaian kegiatan di seluruh SKPD mencapai 56,8 persen. Ia mengakui bahwa serapan APBD 2015 agak molor untuk belanja hibah dan bantuan sosial (bansos).
“Karena ada hal yang harus ditaati yakni penerima hibah dan bansos diwajibkan berbadan hukum dan disahkan oleh Menkumham. Tapi, hal itu segera teratasi dalam waktu dekat,” papar mantan kepala desa yang pernah menjabat selama 20 tahun ini.
Sementara, untuk Dana Desa (DD) dari APBN sudah terserap sebesar 52,6 persen, dan Alokasi Dana Desa (ADD) terserap sekitar 86,7 persen, hingga tanggal 9 September 2015. “Saya sudah meminta Camat agar Kepala Desa menindaklanjuti agenda kegiatan berdasarkan APBDes,” katanya.
Terkait program tiga pilar, Bupati Nyono mengaku jika program tersebut menjadi kebutuhan di tingkat masyarakat terkait stabilitas Ipoleksosbudhankam. “Ide awal itu bukan dari atas (pusat,red). Tapi hasil klutusan yang sering kami lakukan bersama Forpimda. Banyak faedah dari klutusan tersebut, dan kami terus berkomitmen mewujudkan visi yang dicanangkan,” paparnya.
“Seperti kasus di desa Plosogeneng baru-baru ini. Hal tersebut tidak bakal mengemuka jika peran tiga pilar ini berjalan maksimal,” kata Bupati ke-20 ini mencontohkan. (rief)