KABARJOMBANG.COM – Ratusan jamaah Tarikat Naqsabandiyah Kholidiyah Al-Aliyah di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang melaksanakan Sholat Idul Fitri, Senin (26/6/2017).
Penentuan 1 Syawal 1438 H ini, karena tim Rukyatul Hilal jamaah, gagal melihat hilal saat melakukan rukyatul hilal di Kabupaten Gresik, pada (24/6/2017) Sabtu kemarin. Selain itu, hal ini juga karena perbedaan dalam menetapkan awal bulan Ramadhan lalu.
“Perbedaan ini karena saat kita lakukan rukyat di beberapa tempat, kita tidak bisa melihat hilal pada Sabtu kemarin,” terang Kyai Nasuhah Anwar, pimpinan Tarekat Naqsabandiyah saat ditemui di lokasi.
Sehingga, pada Minggu (25/6/2017), pihaknya kembali melakukan rukyat di Markas Radar 222 yang berada di Kecamatan Kabuh, sekitar pukul 18.25 WIB. Dalam rukyat itu, tim jamaah bisa melihat hilal. Sehingga, pihaknya memutuskan bahwa hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Senin ini.
“Kita putuskan hari raya jatuh pada hari ini karena tim rukyat bisa melihat hilal saat melakukan rukyat di Kabuh,” sambungnya.
Meski berbeda dengan ketetapan pemerintah, namun pihaknya tak mempermasalahkaan hal tersebut. Pasalnya, keyakinan yang dimiliki setiap warga diatur dalam Undang-undang 1945.
“Ini soal keyakinan dan itu sudah diatur dalam Undang-undang, sehingga ini bukanlah masalah,” pungkasnya saat ditemui usai sholat Idul Fitri di Masjid Baitul Muttaqin. (aan/kj)