JOMBANG, (kabarjombang.com) – Banjir yang menggenangi beberapa desa di Kabupaten Jombang, hingga Minggu (03/10/2012) pagi, belum juga surut. Ratusan rumah warga terkena dampak bencana banjir diawal tahun 2016 tersebut.
Sejumlah warga pun masih tetap bertahan di pengungsian dan membuat dapur umum secara swadaya, karena tidak ada bantuan dari pemerintah setempat. Seperti dapur umum yang didirikan warga Perumahan Astapada, Kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Jombang Kota.
Di daerah ini, ketinggian air masih mencapai 20 hingga 30 centimeter. Sejumlah rumah nampak masih sepi karena ditinggal oleh pemiliknya mengungsi ke rumah saudaranya.
Asnawi (45), salah satu warga Tambakrejo mengaku, dia mengungsi sejak malam pergantian tahu baru hingga sekarang. Dan mayoritas warga yang tinggal di perumahan adalah warga luar kota.
“Mengungsi sejak malam tahun baru kemarin. Di tengah malam jam nol-nol, air sudah mulai naik, dengan ketinggian sekitar 50 sampai 60 centimeter. Yang ngungsi disini hampir separo warga perumahan, kebetulan mereka berasal dari luar kota,” ujarnya Minggu, (03/01/2016).
Warga mengaku hingga saat ini, belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pihak pemerintah. Untuk keperluan makanan, warga terpaksa membuat dapur umum sendiri secara swadaya di lingkungan tersebut.
“Rumahnya tidak bisa dibuat masak. Air masuk rumah sekitar 30 centimeter. Sehari masak di dapur umum ini kurang lebih lima kilo. Dalam satu kali masak untuk dua puluh lima orang tapi bergantian,” ujar Siti fatimah.
Sebagaimana diberitakan sebelumya, banjir di Kabupaten Jombang terjadi sejak Jum’at (01/01/2016) dini hari, akibat diguyur hujan lebat saat malam pergantian tahun baru. (ari)