JOGOROTO, KabarJombang.com-Heboh bau mirip gas LPG yang menyengat di sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang, ternyata berasal dari puluhan drum bekas di gudang barang bekas alias rosokan di Desa Karangpon, Desa Alang-alang Caruban, Kecamatan Jogoroto, Jombang.
Kepastian itu setelah petugas Polsek Jogoroto memeriksa gudang milik seorang warga inisial R tersebut, guna mencari sumber aroma mirip LPG (liquified Petroleum gas/gas minyak bumi yang dicairkan/elpiji).
Bau mirip LPG ini merebak dan menghebohkan warga di sejumlah beberapa wilayah Kabupaten Jombang sejak Sabtu (21/5/2021).
Kapolsek Jogoroto AKP Darul Huda menuturkan, setelah mendapat laporan tentang aroma menyengat yang mengganggu warga, dirinya bersama anggota mendatangi lokasi tersebut dan melakukan pemeriksaan.
“Kami tim Reskrim dan SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) mendatangi lokasi tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB dan memeriksa drum yang diduga menjadi sumber aroma tersebut,” tuturnya kepada KabarJombang.com, Minggu (23/5/2021).
Menurut informasi dari pemilik gudang, kata Darul, 50 drum bekas itu dibeli dari seseorang dari wilayah Surabaya. Awalnya pemilik tidak mengetahui jika bekas drum menimbulkan aroma mengganggu ketika dibuka dan dibersihkan.
“Memang bau menyengat dirasakan warga sekitar. Ternyata dari drum bekas itu, setelah dibuka dan dibersihkan keluar bau mengganggu itu. Pemilik lalu menghentikan kegiatannya,” jelasnya.
Agar bau yang mengganggu tidak lagi terjadi, pemilik berinisitif mengembalikan drum yang awalnya akan menjadi bahan rosokan besi ke tempat asalnya di Surabaya.
“Jadi pemilik gudang rosokan sudah mengembalikan drum-drum tersebut menjadi dua kali angkut serta sisa-sisa air hasil pembersihan drum diupayakan untuk dilakukan pengurukan dengan tanah atau pasir,” jelasnya.
Terkait kandungan zat dalam drum dan membuat heboh warga mencium aroma mirip gas LPG yang dirasakan di beberapa wilayah di Jombang, Darul belum dapat memastikan.
Sebab, masih dalam proses memintai keterangan yang berawal dari laporan warga di sekitar gudang rosokan tersebut.
“Kandungan zat apa kita belum mengetahui dan juga kita belum bisa pastikan apakah yang dirasakan masyarakat di beberapa wilayah berasal dari gudang rosokan tersebut karena kami masih dalam proses termasuk memanggil pemilik untuk ke kantor guna dimintai keterangan,” pungkasnya.