JOMBANG, (kabarjombang.com) – Gara-gara tidak diperkenankan pihak rumah sakit untuk membawa jenazah bayinya yang sudah meninggal sejak jam 08.00 WIB pada Sabtu (7/5) pagi, Amin (35) warga Desa Dapurkejambon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang.
Tak hanya itu, dirinya juga nekad berniat membakar rumah sakit dengan cara memasukkan korek api ke dalam panel listrik yang ada di rumah sakit tersebut, Sabtu (7/5/2016)
Pantauan di lokasi, Amin sempat mengamuk dengan menyalakan tombol alarm kebakaran dan bermaksud menghancurkan terminal listrik disamping Ruang Unit Gawat Darurat di rumah sakit tersebut. Sontak saja, seluruh penghuni UGD berhamburan keluar dan membuat panik seluruh rumah sakit. Petugas keamanan rumah sakit pun berusaha untuk melerai niatnya yang ingin menghanguskan rumah sakit berplat merah itu.
Menurut pria yang berprofesi sebagai penjual koran ini, pihak rumah sakit dituding tidak memberikan pelayanan secara maksimal. Akibatnya, menurut dia, anaknya yang baru dilahirkan oleh istrinya pada kamis (5/5) sore dalam keadaan sehat, namun pada Sabtu (7/5) pagi kesehatan bayinya terganggu sehingga meninggal dunia.
“Memang diberikan pelayanan pertolongan pertama, namun berikutnya secara sembunyi – sembunyi. Setelah anak saya dalam keadaan kritis, saya meminta kepada petugas untuk dilakukan perawatan. Namun, dengan alasan tidak ada dokter yang jaga karena libur panjang, maka tindakan medis belum bisa dilakukan,” bebernya, Sabtu (7/5).
Amin lebih mengeluhkan terhadap pelayanan dari pihak rumah sakit, lantaran bayinya yang sudah meninggal itu, jenazahnya belum diperbolehkan dibawa pulang oleh pihak keluarganya.
“Saat ini jenazah anak saya masih berada di ruang Anggrek dan belum diperkenankam pulang oleh pihak Rumah Sakit Umum Jombang,” ujarnya yang masih terlihat mengamuk di halaman Rumah Sakit.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak RSUD Kabupaten Jombang. Direktur RSUD dr Pudji Umbaran saat dihubungi mengaku berada di Surabaya dan laporan tersebut belum masuk.
“Saya sedang berada di Surabaya dan laporan tersebut belum masuk,” ujarnya singkat melalui telepon selulernya. (ari)