JOMBANG, KabarJombang.com – Polisi akan menindak tegas pelaku keonaran yang sengaja ingin mengacaukan berlangsungnya Pemilihan Keplada Desa (Pilkades) serentak di Jombang, Jawa Timur, pada 4 November 2019 mendatang.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta menghormati proses demokrasi tingkat desa ini.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Jombang, AKBP Bobby Pa’ludin Tambunan, usai Apel Gelar Pasukan Ops Mantab Praja Arimbi dan Satlinmas Siaga di Alun-alun Jombang, Kamis (24/10/2019) pagi.
“Bagi oknum-oknum, kelompok-kelompok yang ingin membuat kerusuhan, ingin membuat keonaran, kami pastikan, kami akan bertindak tegas dan akan kami proses sesuai aturan dan ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Kapolres.
Mengenai adanya pengelompokan pola keamanan desa berdasarkan karakter dan tingkat kerawanan yang ada, Kapolres menyebut, ada lima desa yang masuk kategori desa sangat rawan terjadi konflik sosial. Sehingga desa-desa ini akan mendapatkan pola pengamanan khusus.
Selain desa sangat rawan, Bobby juga membeber 67 Desa lainya dikategorikan sebagai wilayah berstatus rawan. Selain rawan konflik, pemetaan ini juga didasarkan adanya indikasi maraknya kegiatan perjudian maupun politik uang (money politik) dari salah satu calon maupun pendukungnya.
Untuk antisipasi, polisi juga telah melakukan patroli maupun pemetaan.
“Nanti penambahan personil pasti juga akan kami tambah, dan kami terus melakukan pendekatan, komunikasi, baik kepada tokoh masyakarat, maupun ke masing-masing calon kepala desa,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab berharap agar pelaksanaan Pilkades serentak bisa berjalan dengan aman, tertib, serta kondusif.
“Dan saya harapkan semua para peserta apel, baik dari Polri, TNI, Satpol PP, maupun Linmas, harus berbuat adil kepada semua calon-calon kepala desa, tidak boleh memihak,” tandas Bupati Jombang.