JOMBANG, (kabarjombang.com) – Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, akhirnya bereaksi terkait rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang hampir mencapai 6000 ribu karyawan di Kabupaten Jombang, Kamis (31/3/2016).
Pihaknya angkat bicara terkait PHK massal yang dilakukan oleh tiga perusahaan besar yang beroperasi di Jombang. Selain itu, pihaknya akan membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap tiga perusahaan tersebut.
“Kita sudah bentuk tim dari Dinsosnakertrans, apakah memang betul jika isu yang berhembas terkait sepinya order luar negeri dan tingginya UMK sebagai pemicu utama PHK massal yang terjadi saat ini,” ujar Nyono.
Selain itu, Bupati Nyono menambahkan, hingga saat ini temuan PHK terbesar terjadi di PT Volma yang beralamatkan di Kecamatan Mojoagung. Sebanyak 3400 karyawan sudah dirumahkan.
Sedangkan PT Sejahtera Usaha bersama (SUB) mencapai 2000 karyawan. Namun karyawan yang ada di Jombang diperkirakan hanya 1000 yang akan di PHK.
Meski begitu, orang nomor satu di Kabupaten Jombang ini akan terus melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan terkait rencana hengkangnya mereka ke luar negeri. “Dari informasi yang kita terima, PT Volma akan pindah ke Vietnam dengan alasan tenaga kerja jauh lebih murah ketimbang di Kabupaten Jombang. Kita juga akan melakukan komunikasi dengan kedutaan yang ada disana apakah informasi tersebut benar adanya,” imbuhnya.
Nyono berharap, rencana PHK massal di Kabupaten Jombang ini tidak dilakukan oleh semua perusahaan, agar angka penganguran di Kota Santri ini tidak meningkat. Dirinya juga menghimbau kepada seluruh perusahaan untuk menghitung kembali untung rugi jika harus merumahkan para tenaga terampil yang sudah bertahun-tahun bekerja dalam bidang tersebut. (ari)