JOMBANG, (kabarjombang.com) – Sebanyak 101 desa di Kabupaten Jombang masuk dalam daftar wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari total 306 desa yang ada di Kabupaten Jombang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang menyebutkan, bahwa hampir separuh jumlah desa masuk dalam wilayah endemis.
Dari data yang ada di Dinas Kesehatan menyebutkan, Sebanyak 21 Kecamatan di Kabupaten Jombang, hanya Kecamatan Bandar Kedungmulyo yang tidak termasuk wilayah endemis penyebaran DBD. Dan selama Februari 2016, terjadi 47 Kasus Peyebaran DBD.
Jika dirinci, di Kecamatan Jombang ada 13 Desa yang menjadi wilayah endemis, dari total 20 Desa yang ada di kecamatan tersebut. Sementara di Kecamatan Diwek, ada 11 Desa dari 20 Desa, Kecamatan Ngoro ada 6 Desa, Kecamatan Tembelang ada 3 Desa, Kecamatan Megaluh ada 2 Desa, Kecamatan Plandaan 1 Desa, Kecamatan Ploso 1 Desa, Kecamatan Kabuh 3 Desa dari 16 Desa, Kecamatan Ngusikan 1 Desa, Kecamatan Kudu 1 Desa dari 11 Desa.
Sementara di Kecamatan Perak ada 5 Desa dari 13 Desa yang ada, di Kecamatan Gudo 4 Desa, Kecamatan Bareng 7 Desa, Kecamatan Wonosalam ada 1 Desa, Kecamatan Mojoagung 8 Desa, Kecamatan Peterongan 3 Desa.
Lebih lnjut, di Kecamatan Jogoroto 7 Desa dari 11 Desa, Kecamatan Sumobito 9 Desa, Kecamatan Kesamben ada 1 desa. Namun wilayah endemis DBD terbanyak ada di Kecamatan Mojowarno. Dari total 19 desa yang ada, hampir 14 Desa di Kecamatan ini menjadi wilayah endemis.
Terpisah, Bupati Jombang Nyono Suharli mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkonsentrasi guna menekan penyebaran wilayah endemis DBD yang terjadi di Kota Santri. “Kita optimalkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap desa yang ada di Kabupaten Jombang guna menekan akan bertambahnya wilayah edemis yang ada,” tandasnya, Jum’at (12/2/2016). (ari)