KABARJOMBANG.COM – Minimnya perhatian masyarakat terhadap ekosistem sungai, membuat Pemkab Jombang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerjunkan sebanyak 25 orang, untuk membersihkan sampah dan limbah rumah tangga yang ada di aliran sungai Jombang Wetan, tepatnya di Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Rabu (2/8/2017).
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang, Imam Bustomi mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang masih banyak membuang sampah di sungai, meski pihaknya sudah memasang peringatan larangan di titik-titik pinggir sungai yang telah ditentukan. Pasalnya, dampak yang dihasilkan dari prilaku membuang sampah di sungai tersebut, bisa menyebabkan penurunan kualitas air sungai.
“Memang, kualitas air sungai bisa turun disebabkan banyaknya pencemaran yang masuk ke sungai, terutama sampah dan limbah rumah tangga,” katanya.
Karenanya, kegiatan bersih-bersih sungai akan dilakukan pihaknya secara rutin. Hal ini, sebagai upaya memperlancar arus sungai, juga sebagai upaya penyadaran masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan dan berhenti mencemari sungai.
“Kegiatan ini rutin kita lakukan, karena sampah di sungai masih rutin banyaknya. Untuk kali ini, kita menyasar di dua titik, aliran sungai Jombang Wetan, dan aliran sungai yang berada di Keplaksari,” tandasnya.
Pantauan di lokasi, dengan peralatan lengkap, mereka tampak berjibaku menyisir sampah tersendat di sungai tersebut. Tak hanya limbah rumah tangga, beberapa patahan dahan dan ranting pohon yang membuat aliran sungai tak lancar ini diangkat.
“Kita belum tahu berapa banyak sampah yang ada di sungai ini. Ini masih memperlancar aliran air dengan menghanyutkan sampah tersebut sampai pintu air berikutnya. Nanti sampah yang berkumpul disana kita angkat,” kata J Siswoto, Kasi Operasional dan Pemeliharaan SDA, didampingi Ngatono, di lokasi.
Karena debit air yang mengalir sedikit, lanjut Siswoto, menyebabkan pembersihan sampah di sungai tersebut cukup mengalami kendala. “Seandainya airnya sedikit lebih banyak, tentu akan mempermudah dan mempercepat sungai ini menjadi bersih,” katanya.
Meski begitu, beberapa jam kemudian saja, aliran air sungai yang sebelumnya tersendat akibat tumpukan penuh sampah hingga menimbulkan bau anyir ini, tampak kembali normal. “Kami harap, masyarakat Jombang berhenti membuang sampah di sungai,” pungkasnya. (rief/kj)