JOMBANG, KabarJombang.com-Melewati jalanan turun memang cukup menantang bagi pengendara sepeda motor, khususnya matik.
Apalagi, pada turunan yang panjang dan curam, tidak sedikit pengemudi yang menggunakan rem berlebih sehingga menyebabkan panas pada sistem rem motor matik.
Maka dari itu, pengemudi motor matik perlu mengetahui teknik pengereman yang benar agar terhindari dari masalah rem blong.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa teori yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan saat rem blong di turunan.
“Tapi sekali lagi, upaya-upaya tersebut kemungkinan berhasilnya kecil,” kata Sony kepada Minggu (12/5/2024).
Beberapa teori tersebut yaitu, menggunakan rem depan dan belakang secara bergantian, gas jangan ditutup penuh tapi dibuka sedikit agar ada engine brake, dan berhenti setiap ada alas yang datar.
“Teori-teori tersebut harus dibarengi dengan kemampuan pengendara dalam membaca medan dan mengenali kemampuan rem motornya,” kata Sony.
Selain itu, Sony mengatakan, ada beberapa hal lainnya juga yang tak kalah penting untuk diperhatikan pengendara motor matik.
“Kecepatan motor rendah setiap kali di turunan, dengan begitu antisipasi yang bisa dilakukan lebih maksimal,” kata Sony.
Kemudian, pengemudi perlu berhenti setiap 10 hingga 25 meter di turunan untuk memastikan rem tidak panas, terlebih lagi di turunan yang panjang.
“Terakhir, tahan kecepatan rendah dan fungsikan rem bergantian, ketika ada gejala pedal keras segera berhentikan motornya,” kata Sony.