JOMBANG, KabarJombang.co – Adanya penangkapan sopir ambulans karena kasus narkoba dan pasien bunuh diri di Rumah Sakit (RS) Pelengkap Medical Center Jombang (PMCJ), membuat Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, M Syarief Hidayatulloh angkat bicara.
Wakil rakyat yang akrab dipanggil Gus Sentot ini sangat menyesalkan dengan adanya peristiwa tersebut. Untuk itu pihaknya berharap adanya pengecekan semua sumber daya manusia (SDM) yang ada di instansi agar benar-benar bersih dari narkoba. Terutama instansi yang memang melayani masyarakat, apalagi sopir ambulans.
“Kalau ada apa-apa bagaimana? Ini agar jadi evaluasi dan pengawasan kepada pegawai lebih rinci, mawas, lebih selektif,” ujar Gus Sentot .
Minimal, dipaparkan Gus Sentot, ada pengecekan seperti tes urin dan kesehatan secara berkala. Hal itu bukan hanya diperuntukan di RS Pelengkap saja, tapi rumah sakit lain juga harus melakukan.
Masih menurut Gus Sentot, bila RS Pelengkap jelas mempunyai protap untuk pegawai. Di mana ada protap berkala, minimal tiga bulan harus dilakukan tes urine untuk memastikan bila siapa saja yang memberikan pelayanan bebas narkoba.
“Karena orang nyabu gak kelihatan. Tapi harus ada protap berkala, jika gak dilakukan itu ya jelas sembrono,” lanjut Gus Sentot.
Dengan adanya kasus ini, menurut Gus Sentot juga berpengaruh dengan nama baik RS Pelengkap. Sehingga oknum pegawai seperti itu harusnya jadi pembelajaran pihak manajemen untuk membina, membimbing, dan juga lebih meningkatkan pengawasan pegawainya.
“Agar menjadi pelajaran bagi Rumah Sakit Pelengkap, dan rumah sakit lain untuk memetik dari kasus ini. Mawas diri jangan sampai kejadian ini terjadi di rumah sakit lain atau instansi lain,” lanjut Gus Sentot.
Masih menurut Gus Sentot, untuk itu, screening kepada pegawai harus lebih mawas lagi, termasuk kondisi pegawai yang akan masuk dan bekerja. “Jangan sampai orang minum, mendem ternyata mengemudi ambulans kan ini bahaya,” imbuh Gus Sentot.
Ketika disinggung tentang adanya pasien bunuh diri di RS Pelengkap Medical Center Jombang, Gus Sentot terkejut dan menanyakan kapan kejadiannya.
“Kapan itu, berarti dirahasiakan itu. Karena dari awal juga pernah ada masalah dokter palsu, itu harus diusut semuanya,” tegas Gus Sentot.
Untuk itu Gus Sentot menekankan bila perlu perhatian pemerintah pusat atau pemkab untuk lebih mengawasi RS yang ada di Jombang. Bahkan bila ada kejadian tersebut seharusnya tidak perlu disembunyikan, agar bisa menjadi evaluasi agar tidak terulang kembali.
“Minta tolong ini diusut tuntas, saya minta yang disembunyikan itu juga diusut tuntas. Mohon ditindak lanjuti, biar jadi pelajaran ke depannya. Kesel saya, kaget saya, ya ini harus dilakukan untuk Jombang lebih baik lagi,” pungkas Gus Sentot.
*Tim Lipsus
– Penanggung Jawab : Adi Susanto
– Korlip : Aris Setyoadji
– Editor : Muhammad Mufid
– Wartawan : Diana Kusuma
– Wartawan : Slamet Wiyoto
-
14 Februari 2022, 14:22
RS Pelengkap Medical Center Jombang Sembrono
-
15 Februari 2022, 13:59
Polisi Bungkam Soal Kronologi Penangkapan Sopir Ambulans dan Pasien Bunuh Diri
-
16 Februari 2022, 16:52
Terungkap, Ini Identitas Pasien Bunuh Diri di RS Pelengkap Jombang
-
18 Februari 2022, 17:15
Persi Jatim : RS Pelengkap Jombang Bisa Digugat Jika Abaikan Standar
-
19 Februari 2022, 21:02
Terkait Dua Kasus di RS Pelengkap, Dinkes Jombang Juga Bungkam