Musim Hujan di Jombang Mulai Datang, BPBD Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan Bencana

Foto : Ilustrasi Musim Hujan. (Istimewa)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Beberapa hari terakhir Kabupaten Jombang mulai diguyur hujan. Kejadian tersebut menandai akan datangnya musim penghujan.

Dalam mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang mulai melakukan pemetaan terhadap kawasan rawan bencana alam. Yang berpotensi terjadi pada saat musim penghujan, seperti longsor dan banjir.

Baca Juga

Hal tersebut wajar terjadi, mengingat mulai masuk bulan September hingga Desember, diperkirakan curah hujan akan mengalami peningkatan.

Dengan tujuan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan tersebut Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jombang, Samsul Bahri mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Memang untuk pergantian musim ini masih belum bisa diprediksi, karena setiap harinya cuaca per hari ini tidak menentu,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler pada Kamis (12/9/2024).

Meskipun begitu, pihaknya tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan akan datangnya bencana alam, dengan memasang papan imbauan di beberapa titik.

Selain itu BPBD Jombang juga telah memetakan beberapa wilayah yang diprediksi kemungkinan akan turun hujan deras disertai dengan angin.

Diantaranya Kecamatan Perak, Gudo, Ngoro, Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Mojowarno, Diwek, Jombang, Ploso, Kabuh, Jogoroto dan Megaluh.

“Kami memperkirakan hal tersebut bisa meluas hingga ke beberapa wilayah seperti Plandaan, Bandar Kedungmulyo, Kesamben, Peterongan, Sumobito, Kudu, Tembelang dan Ngusikan,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan, masuknya musim hujan bisa menyebabkan rawannya bencana tanah longsor. Seperti di beberapa wilayah yang dinilai punya kerawanan terkena tanah longsor. Seperti di Kecamatan Bareng dsn Wonosalam.

Khusus untuk di Kecamatan Wonosalam, Jombang, pihak BPBD Jombang sudah memberikan tanda-tanda terjadinya tanah longsor. Jika sudah terjadi masyarakat diimbau untuk mencari tempat perlindungan yang aman.

“Masyarakat harus waspada jika mengalami fenomena hujan deras yang lebih dari 3 jam. Lalu air dari dalam lereng berubah keruh dan bercampur lumpur. Terlebih apabila terdengar suara gemuruh dari atas lereng gunung, dan terlihat tanah atau bebatuan yang menggelinding dari atas,” ungkapnya.

“Kami senantiasa mengingatkan supaya masyarakat tidak membuang sampah di sungai. Selalu menjaga lingkungan dan jika curah hujan intensitasnya sudah mulai tinggi, kami harap masyarakat bisa mengungsi di tempat yang lebih aman,” pungkasnya.

Berita Terkait