Vape Dapat Memicu Kanker Paru-paru? Begini Penjelasan Dokter

Foto: Dok. Shutterstock
  • Whatsapp

KabarJombang.com – Kanker paru adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru. Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker. Persentasenya hampir mencapai 25 persen.

Faktor utamanya adalah merokok. Namun, tidak menutup kemungkinan pengguna vape memiliki risiko yang sama. Sebab, vape mengandung bahan kimia seperti diacetyl, formaldehyde dan acrolein yang serupa dengan karsinogen.

Baca Juga

Karsinogen adalah zat pemicu kanker. Zat ini bekerja dengan merusak DNA secara langsung dalam tubuh pengguna vape. Dampaknya, sel dalam paru-paru akan bermutasi dan tumbuh secara tak terkendali.

Kaitan Vape dan Kanker Paru

Dilansir dari halodoc.com yang ditulis oleh dr. Rizal Fadli mengungkapkan, vape menggunakan baterai untuk memanaskan nikotin, zat perasa dan bahan kimia lain. Alat ini mengubah semua kandungan tersebut menjadi uap agar bisa dihirup dan dikeluarkan dalam bentuk asap.

Uap ini mengandung banyak bahan kimia yang menjadi zat pemicu kanker (karsinogen). Di antaranya formaldehida, logam berat dan partikel lain (nikel, timah, timbal) yang bisa tersangkut serta terjebak di bagian terdalam paru-paru.

Juga, beberapa bahan kimia seperti diacetyl, formaldehyde dan acrolein dalam vape yang dapat mengiritasi saluran udara di paru-paru. Zat tersebut bisa menyebabkan peradangan sel pada organ paru-paru.

Sederhananya, vape mengandung bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kanker, meski dalam jumlah lebih sedikit ketimbang rokok konvensional. Dari sini, pengguna mesti waspada.

Sebab, meski kandungan karsinogeniknya tidak terlalu tinggi, dalam waktu yang lama dan dalam jumlah yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru di masa depan.

Sampai saat ini, peneliti masih mengidentifikasi keterkaitan dan pengaruh vape terhadap kesehatan tubuh jika digunakan dalam jangka panjang. Ada baiknya mencegah sebelum hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Waspadai Gejala Kanker Paru

Di tahap awal, kanker paru-paru biasanya tidak menimbulkan tanda pada pengidapnya. Gejala baru akan muncul ketika penyakit sudah menginjak ke stadium lanjutan. Kondisi ini ditandai dengan:

– Batuk kronis yang tak kunjung membaik.

– Batuk berdarah.

– Sesak napas.

– Sakit di area dada.

– Suara serak.

– Penurunan berat badan signifikan.

– Sakit pada tulang.

– Sakit kepala.

Segera buat janji rumah sakit ketika mengalami gejala berkelanjutan. Apalagi jika memiliki kebiasaan mengisap vape atau rokok konvensional. Dokter akan merekomendasikan langkah terbaik guna mengatasi kondisi yang dialami oleh pengidap.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait