KABARJOMBANG.COM – Penyakit Tuberkulosis (TB) bisa menyerang siapa saja, terutama usia produktif yakni usia 15 hingga 50 tahun, dan anak-anak. Penyakit yang dulu dikenal dengan penyakit TBC ini, merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycrobacterium Tuberculosis).
Hal tersebut seperti disampaikan Kabid Pelayanan Medis RS Moedjito dr Fadilla Delima Sandi kepada sekitar 16 Kader Kesehatan se-Kecamatan Jombang dalam penyuluhan kesehatan yang digelar di ruang Jumanita RS Moedjito Dwidjosiswojo Jl Hayam Wuruk Jombang, Sabtu (4/3/2017) pagi.
“Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru. Tapi juga menyerang organ tubuh seperti tulang, atau biasa akrab disebut flu tulang. Selain itu kelenjar, kulit, dan lainnya,” kata dr Fadilla.
Menurut dokter berkaca mata ini, ada beberapa gejala yang seseorang terindikasi menderita Tuberkulosis. Paling utama, lanjut dr Fadilla, seseorang batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu. Sedangkan gejala lainnya yakni batuk bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan berkurang, berat badan turun, rasa kurang enak badan atau lemas, demam atau meriang berkepanjangan, dan berkeringat di malam hari meski tidak melakukan kegiatan.
“Sementara gejala TB pada anak yakni batuk selama 3 minggu atau lebih, dan nyeri dada. Namun, TB pada anak tidak menular,” katanya.
Karenanya, jika menemukan warganya mengalami gejala tersebut atau diduga menderita TB pihaknya meminta kepada peserta penyuluhan, agar secepatnya dibawa ke puskesmas atau rumah sakit,. “Jangan segan-segan membawanya ke pelayanan kesehatan untuk berobat,” tandas dr Fadilla.
Dokter umum RS Moedjito ini, juga berbagi tips pencegahaan TB dengan berprilaku hidup bersih dan sehat. Yakni selalu menjemur tempat tidur, makan makanan bergizi, tidak merokok dan minum air keras, olahraga secara teratur, mencuci pakaian hingga bersih, buang air besar di WC, mencuci tangan hingga bersih pada air yang mengalir setelah buang air besar, sebelum dan sesudah makan, beristirahat cukup, dan tidak tukar menukar peralatan mandi.
“Perlu diperhatikan juga, membuka pintu dan jendela setiap pagi, agar udara dan sinar matahari masuk rumah. Karena sinar matahari dapat langsung mematikan kuman TB,” jelasnya.
Selain itu, dr Fadilla mengatakan sudah menjadi tugasnya untuk memberikan penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Pihaknya juga mengaku sangat terbantu dengan adanya Kader Kesehatan. “Kader kesehatan itu, mereka yang berminat dan mempunyai kepedulian terhadap masalah sosial dan kesehatan. Mereka bekerja sukarela,” paparnya.
Menurutnya, penyuluhan ini bertujuan untuk memperkaya informasi dan pengetahuan kesehatan kepada kader kesehatan. “Penyuluhan yang kami lakukan secara rutin ini memiliki tema yang berbeda. Dan penyuluhan kali ini terkait tentang penanggulangan penyakit TB (tuberkulosis), ibu hamil, dan katarak,” ujar dr Fadilla.
Meski ada kader kesehatan, dr Fadilla tidak menampik adanya keterbatasan jumlah dan pengetahuan kader di desa. Karenanya, pihaknya meminta kepada kader untuk selalu berkomunikasi langsung.
“Kadang dalam kondisi tertentu atau gawat, seperti ada tetangga menderita sakit kronis, akhirnya mereka bertanya pada kader. Kalau tidak bisa jawab, silahkan hubungi kami, kapan saja,” ungkapnya kepada KabarJombang.com.
Selain itu, dr Fadilla menambahkan, program penyuluhan yang dilakukan RS Moedjito, juga dilakukan hampir di seluruh kawasan Kota Santri. (rief/kj)