JOMBANG, KabarJombang.com – Tetanus dapat memengaruhi otot pernapasan hingga mengancam jiwa.
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetanus adalah penyakit infeksi menular akut yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.
Bakteri masuk ke tubuh melalui luka terbuka. Bakteri ini hidup di lingkungan, seperti tanah, abu, kotoran hewan maupun manusia.
Mikroorganisme ini juga bisa hidup di permukaan kulit dan alat-alat berkarat, seperti paku, jarum, dan kawat.
Bakteri Clostridium tetani sangat dapat bertahan hidup dari paparan panas dan sebagian besar antiseptik.
Siapa pun dapat tertular tetanus, tetapi penyakit ini umum terjadi dan berakibat serius pada bayi baru lahir serta wanita hamil yang belum imunisasi.
Bagaimana tetanus dapat mengancam jiwa?
Dikutip dari “Buku Ajar Dasar Biomedik Lanjutan” (2019) oleh Denai Wahyuni, ketika Clostridium tetani memasuki luka, spora bakteri dapat menghasilkan toksin yang kuat, yang disebut tetanospasmin.
Secara aktif toksin ini akan mengganggu neuron motorik, yaitu saraf yang mengendalikan pergerakan otot manusia.
Efeknya akan menyebabkan kekakuan otot dan kejang yang menjadi tanda-tanda utama dan gejala tetanus.
Racun tersebut kemudian dapat berjalan ke sumsum tulang belakang dan batang otak.
Apa saja tanda-tanda tetanus?
Mengutip buku “Epidemiologi Penyakit Menular” (2022) oleh Agustiawan dkk., berikut tanda-tanda tetanus yang harus diwaspadai:
- Badan panas dingin
- Keluarnya air liur berlebih
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Demam
- Naiknya tekanan darah
- Sakit kepala
- Mudah marah
- Kejang otot punggung (opisthotonus)
- Kegelisahan
- Sakit tenggorokan
- Kekakuan pada rahang dan leher (trismus)
- Kekakuan pada lengan dan kaki
- Spasme laring
- Denyut jantung cepat (takikardia)
Kekakuan otot rahang dan leher sering kali merupakan gejala awal yang muncul dan membantu dokter untuk mengidentifikasi penyakit tetanus.
Gejala tetanus dapat jelas terlihat setiap saat selama 7 hari sampai 14 hari setelah infeksi awal.
Sementara, waktu inkubasi standar infeksi menular ini adalah antara 3-21 hari, dengan rata-rata masa inkubasi 10 hari.