JOMBANG, KabarJombang.com – Ketika sakit, terkadang masyarakat Indonesia terlebih dahulu mengandalkan pengobatan herbal atau alami.
Tidak hanya penyakit ringan yang diyakini bisa disembuhkan dengan obat herbal. Penyakit berat seperti penyakit jantung juga dipercaya mampu diatasi dengan obat herbal jantung.
Bahkan, banyak pasien yang mengombinasikan pengobatan medis dengan obat herbal jantung agar cepat sembuh.
Obat-obatan herbal sering kali dianggap aman karena berbahan dasar alami. Namun, obat-obatan alternatif seperti obat herbal jantung belum tentu mematuhi undang-undang obat-obatan dan diteliti dengan seksama.
Oleh karena itu, keamanan dan efek samping obat herbal jantung tidak dapat diprediksi. Apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat jantung medis.
Berbagai Obat Herbal Jantung dan Dampaknya pada Tubuh
Berikut adalah beberapa obat herbal jantung yang diduga tidak aman jika dikonsumsi bersamaan dengan obat jantung medis:
- John’s wort
Biasanya digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Namun menurut beberapa penelitian, obat herbal ini dapat mengurangi efektivitas obat antiaritmia digoxin, obat penurun tekanan darah, dan obat penurun kolesterol golongan statin. - Bawang putih
Obat herbal jantung ini digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat atau LDL, tekanan darah, mengencerkan darah, dan mengobati aterosklerosis. - Namun, zat allicin dalam bawang putih yang dapat mengencerkan darah justru diduga bisa meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi bersama warfarin (obat pengencer darah). Selain itu, zat tersebut juga berbahaya bagi penderita serangan jantung atau yang sudah melakukan penggantian katup jantung.
- Ephedra (ma-huang)
- Obat herbal jantung ephedra (ma-huang) dapat mengakibatkan stroke, serangan jantung, kejang, dan artimia . Hal ini bisa terjadi pada orang dewasa sehat yang menggunakan produk ini untuk menekan nafsu makan atau menurunkan berat badan. Produk herbal yang mengandung ephedra juga dapat mengganggu kinerja obat jantung, seperti obat antiaritmia dan penurun tekanan darah.
- Teh hijau
Teh hijau selama ini diyakini mampu menurunkan berat badan dan kolesterol, serta mencegah kanker. Namun, kandungan vitamin K dalam obat herbal jantung ini diduga dapat menangkal efek obat pengencer darah warfarin. Teh hijau juga dapat mengganggu kerja obat penurun tekanan darah dan obat untuk penyakit jantung. - Jahe
Siapa sangka bahwa jahe yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai penyakit, justru bisa meningkatkan risiko pendarahan jika diminum bersamaan dengan obat jantung warfarin. - Ginseng
Gingesng umum dikonsumsi sebagai obat herba karena dipercaya bisa menurunkan kolesterol jahat atau LDL dan tekanan darah. Namun, jika digunakan secara berlebihan, ginseng justru dapat meningkatkan tekanan darah dan mengurangi efek obat jantung warfarin dan penurun tekanan darah golongan penghambat kanal kalsium. - Obat herbal jantung lain
Obat-obatan herbal lainnya, seperti alfalfa, dong quai, bilberry, fenugrek dan ginkgo biloba diduga dapat meningkatkan risiko perdarahan bila dikombinasikan dengan obat antipembekuan darah
Alami tidak selalu berarti aman. Jika Anda sedang mempertimbangkan penggunaan pengobatan alternatif untuk menyembuhkan penyakit jantung, disarankan untuk membicarakan hal tersebut terlebih dahulu dengan dokter spesialis jantung. Apalagi jika Anda bermaksud meminum obat herbal jantung bersamaan dengan pengobatan yang telah diresepkan oleh dokter.
Daripada mengobati, akan lebih baik jika sakit jantung dapat dicegah. Caranya dengan berhenti merokok, olahraga minimal 30 menit sehari, mengontrol tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, mengurangi asupan garam dan lemak jenuh, mengurangi dan mengelola stres,tidur yang nyenyak serta menjaga berat badan ideal, sehingga Anda tidak perlu mengonsumsi obat herbal jantung.