Masuki Musim Penghujan, Inilah Penyakit yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Memasuki musim penghujan seperti saat ini. Dipastikan perubahan cuaca membuat tubuh kita harus beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Selain itu, juga harus waspada akan beberapa penyakit yang rentan menyerang kita sangat diperlukan agar tubuh selalu sehat.

Baca Juga

Tubuh sehat membuat kita dalam menjalankan aktifitas setiap hari tidak akan menjadi kendala agar selalu prima tanpa merasa terganggu dengan kondisi tubuh yang tidak fit. Berikut beberapa penyakit yang rentan terjadi saat musim penghujan.

  1. Batuk dan pilek

Mungkin ini adalah penyakit yang akan paling sering menyerang Anda saat musim hujan.Penyebabnya adalah infeksi virus seperti influenza, rhinovirus, dan lainnya.  Virus ini mudah ditularkan melalui bersin atau batuk penderitanya.

Batuk dan pilek biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tanpa memerlukan obat. Penderitanya juga bisa mengonsumsi vitamin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun, jika sudah menunjukkan terjadinya infeksi bakteri, Anda akan membutuhkan konsumsi antibiotik.

  1. Demam Berdarah Dengue

Demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD) juga sering terjadi ketika musim hujan. Penyakit ini disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk ini berkembang biar di genangan air, di mana saat musim hujan akan muncul di banyak tempat.

Penyakit DBD memiliki gejala seperti demam tinggi, nyeri pada belakang mata, nyeri diseluruh tubuh, bintik-bintik merah pada tungkai, serta perdarahan seperti mimisan atau dari gusi. Jika sudah parah, penderita DBD harus dirawat di rumah sakit.

  1. Demam Tifoid

Demam tifoid atau tifus disebabkan infeksi bakteri Salmonellatyphi. Bakteri ini dapat menginfeksi sistem pencernaan Anda melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Di musim hujan, makanan dan minuman akan lebih mudah terkontaminasi bakteri, terutama pada tempat makan yang tidak terlindungi. Sebaiknya hindari jajan sembarangan dan mengonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya.

Beberapa gejala tifus, antara lain adalah demam yang bisa berlangsung hingga seminggu, diare atau justru konstipasi, lemas, nyeri kepala, dan tidak nafsu makan. Pengobatan tifus memerlukan antibiotik dan terkadang juga butuh perawatan di rumah sakit.

  1. Malaria

Sama seperti DBD, malaria juga disebabkan nyamuk, yaitu jenis Anopheles. Selain itu, nyamuk Anopheles juga berkembangbiak di genangan air, sehingga akan semakin banyak saat musim hujan. Biasanya, gejala malaria berupa demam, nyeri otot, dan menggigil. Malaria juga dapat menyebabkan anemia, sehingga penderitanya akan menjadi lemas dan pucat.

Pengobatan malaria adalah dengan obat pembunuh parasit, seperti artemisinin dan piperaquine. Namun ingat, hindari mengonsumsi obat ini tanpa pengawasan dokter karena dapat menyebabkan resistensi.

  1. Diare

Di musim hujan, kondisi udara menjadi lebih lembap dan banyak genangan air yang terbentuk. Hal ini menyebabkan bakteri, virus, dan parasit penyebab diare jadi semakin mudah mengontaminasi makanan dan minuman. Jadi, jangan heran jika Anda akan lebih sering terserang diare pada musim hujan.

Sayangnya, kondisi diare cukup sering diremehkan. Padahal, penyakit ini bisa sangat berbahaya jika dibiarkan, bahkan hingga mengancam jiwa karena dapat menyebabkan dehidrasi parah pada penderitanya.

Biasanya, diare ditangani dengan pemberian cairan untuk mengobati dehidrasi. Jika penyebabnya adalah bakteri, penderita diare juga bisa diberikan antibiotik.

Oleh sebab itu, penting untuk selalu menjaga sistem kekebalan tubuh Anda agar bisa selalu bekerja optimal dalam menghadang serangan berbagai penyebab penyakit. (Diana KN)

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait