KabarJombang.com – Penyakit asam urat, merupakan salah satu penyakit yang sangat mengganggu aktivitas kita. Bahkan, jika kadar asam urat terlalu tinggi, persendian terasa sangat sakin dan susah untuk digerakkan.
Penyakit asam urat tak hanya menjangkiti mereka yang berusia tua atau lanjut usia, tetapi juga bisa menyerang usia muda.
Penyakit asam urat atau gout sendiri adalah salah satu jenis radang sendi yang kerap terjadi lantaran adanya penumpukan kristal asam urat atau uric acid. Kondisi ini bisa terjadi pada area sendi mana pun, seperti pergelangan kaki, jari kaki, lutut, siku, hingga pergelangan tangan.
Asam urat biasanya larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Namun pada kondisi tertentu, asam urat juga bisa menumpuk akibat tubuh menghasilkan asam urat dalam jumlah tinggi.
Penyebab Asam Urat Tinggi di Usia Muda
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), yang dilansir Detik.com, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah seseorang, di antaranya:
– Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.
– Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.
– Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
– Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
– Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.
Cara Mencegah Asam Urat Tinggi di Usia Muda
Adapun beberapa perubahan gaya hidup diyakini dapat membantu menurunkan risiko penyakit asam urat, yaitu:
– Minum banyak air untuk membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari dehidrasi.
– Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat. Sebab, berat badan ekstra meningkatkan asam urat dalam tubuh dan memberi lebih banyak tekanan pada persendian.
– Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya seperti obat-obatan yang bersifat diuretik atau imunosupresan.
– Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan zat purin tinggi. Misalnya seperti daging merah, minuman beralkohol, hingga makanan dan minuman tinggi fruktosa.
– Konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah yang memiliki antioksidan tinggi.