KABUH, KabarJombang.com – Guna mencegah penyebaran COVID-19 mahasiswi di Jombang ini mengajak warga membuat hand sanitizer dari bahan alami. Dengan ini, masyarakat Kabupaten Jombang bisa lebih irit dalam pengeluaran tanpa harus membeli hand sanitizer. Terlebih saat ini kebijakan PPKM di Kota Santri masih terus berjalan bahkan naik ke Level 4.
Mahasiswa cerdik itu yakni Ucik Eknawati. Ia merupakan salah satu mahasiswi jurusan perawatan asal Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Selama beberapa pekan ini ini, Ucik berinisiatif mengajak masyrakat di utara sungai Brantas bisa membuat hand sanitizer sendiri guna mencegah penyebaran COVID-19 dan meringankan kantong.
“Ya memang dari awal bulan Agustus itu sudah menjadi insiatif saya sendiri untuk mengajak warga di sini (Kabuh Jombang) membuat hand sanitizer dari bahan alami. Karena ekonomi warga di masa pandemi ini menurun. Sehingga membuat hand sanitizer ini dan kemudian saya jadikan tugas kuliah,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Rabu (25/8/2021).
Dengan membawa sejumlah tumbuhan dan peralatannya, Ucik secara telaten mengajari warga membuat hand sanitizer sendiri. Bahan yang dibutuhkan mudah didapatkan di sekitar lingkungan. Sehingga membuat warga di utara sungai Brantas Jombang ini senang mengikuti pembuatan hand sanitizer tersebut.
“Bahan yang dari tumbuhan itu terdapat 3 macam yang diantaranya lidah buaya, daun kemangi, dan jeruk nipis. Memang mengajak warga agar segan mengikuti tips kesehatan membuat hand sanitizer sendiri ini, saya harus mengajari dengan pelan-pelan. Agar warga bisa senang dan tahu cara pembuatannya,” tuturnya.
Mahasiswi kelahiran Jombang 22 tahun silam itu menjelaskan, pembuatan hand sanitizer dari bahan alami diawali dari mencuci keseluruhan bahan dengan air yang mengalir. Setelah dinilai bersih lalu membelah 2 potong lidah buaya dan dimasukkan dalam blender bersamaan dengan daun kemangi.
“Setelah diblender sampai terlihat halus, lalu tuangkan pada wadah dengan alat saringan. Setelah itu ditambahkan air bersih sekitar 200 mili liter, kemudian jeruk nipisnya dibelah dan diperas di atas saringan dengan perlahan. Baru tuangkan hand sanitizer dari bahan alami ke botol yang kosong, setelah itu sudah bisa digunakan,” tuturnya.
Namun penggunaan hand sanitizer dari bahan alami tersebut hanya bisa digunakan dalam waktu 2 pekan saja. Dikarenakan menurut Ucik menyampaikan bahwa bahan itu murni alami tanpa bahan pengawet.
“Iya penggunaannya (hand sanitizer) cuma sekitar 2 minggu saja, karena bahannya alami tanpa pengawet. Meskipun begitu saya harap masyarakat tetap menjaga kesehatan dari kuman, infeksi, maupun penyebaran virus COVID-19 ini dengan rutin waspada menggunakan hand sanitizer tersebut,” terang Ucik.
Selain pembuatan hand sanitizer dari bahan alami, Ucik itu juga mengajak masyarakat Kabuh Jombang, untuk membuat masker dari kain perca. Karena masker juga merupakan salah satu bahan untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus Corona, maka itu dirinya juga mengajak masyarakat lebih kreatif membuat masker sendiri.
“Karena masker penting dan sudah banyak sekarang yang menjual masker dengan harga yang masih lumayan mahal, maka itu saya mengajak masyarakat juga dalam pembuatan masker dari kain perca ini. Alhamdulillah sekitar 7 warga yang turut berkumpul dan mengikuti pembuatan bersama ini,” ungkapnya.
Dalam pembuatannya, dari kain yang sudah dinilai tidak layak dipakai dipotong sesuai ukurannya. Lalu dibuat pola dan dijahit menggunakan benang manual. Menurut Ucik pembuatan masker itu bisa dijadikan kebutuhan keluarga saat melakukan aktivitas di luar, maupun bisa dijadikan usaha sampingan.
“Pembuatannya cukup simpel masker ini, karena bahannya memang dari kain yang sudah tidak pakai yang dibersihkan. Pembuatan ini bisa digunakan kebutuhannya atau bisa juga dijadikan usaha untuk berjualan. Yang saya harapkan semoga bermanfaat saja,” kata Ucik.