JOMBANG, KabarJombang.com – Meskipun kurva persebaran Covid-19 di Kabupaten Jombang masih tinggi, warga nampaknya sudah tak tahan untuk tidak ‘keluar rumah’ setelah stay at home sekian lama. Bahkan, meskipun Jombang masih zona merah.
Sejak ribut-ribut soal tatanan normal baru, new normal, warga tampaknya memilih berdamai dengan pandemi virus Corona. Aktifitas kerja dan perekonomian mulai menggeliat. Demikian juga tempat-tempat favorit untuk bersantai.
Dan barangkali karena itu, Kebon Rojo, Alun-alun atau Taman di Mojoagung dan sejumlah tempat kembali menjadi favorit untuk bersantai. Demikian juga kafe dan warung kopi, sudah terlihat mulai ramai oleh muda mudi.
Famly Cintya, salah satu pengunjung Kebon Rojo menyebut dirinya sebelumnya sering berkunjung ke Taman Kebo Rojo untuk sekedar bersantai. “Sejak Corona jarang, dulu sering sama teman-teman. Ya, sekedar nongkrong saja santai-santai,” kata Famly, Jumat (19/6/2020).
Meski mengaku sedikit was-was soal persebaran virus Corona, perempuan warga Kecamatan Diwek itu mengaku nekat bersantai di Taman Kebon Rojo karena sudah jenuh bertahan di rumah.
“Ya tetap ikuti aturan, pakai masker, cuci tangan. Lama-lama jenuh juga stay di rumah,” ujarnya.
Mananggapi gejala itu Kabid Ketertiban Umum dan SDA Satpol PP Kabupaten Jombang, Haris Aminudin mengatakan, pihaknya akan lebih mengintensifkan patroli ke titik kerumunan warga.
Menurutnya, meskipun saat ini ada kecenderungan untuk beradaptasi dengan tatanan normal baru, masyarakat tetap harus diingatkan soal pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, tetap bermasker, berjaga jarak dan sebisa mungkin membawa hand sanitizer.
“Ini bisa jadi masukan buat kami untuk menjadwal penertiban seperti di Alun-alun Mojoagung dan beberapa tempat yang jadi pusat keramaian,” kata Haris, Selasa (23/6/2020) siang di kantornya.
Untuk menjaga keseimbangan di tengah pandemi, jelas Haris, pihaknya meminta warga tidak abai, dan tetap menjaga kedisiplinan diri masing-masing terkait protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah.
“Petugas kita itu terbatas. Kami minta warga sadar dan disiplin soal penerpan protokol kesehatan. New normal itu bukan normal mutlak seperti sebelum ada pandemi. New normal itu tatanan kenormalan baru di masa wabah. Jadi normalnya di masa wabah ini ya bermasker, berjaga jarak satu sama lain dan menjaga kebersihan,” terang Haris.
Haris mengatakan, setiap hari pihaknya menurunkan dua grup Polisi Pamong Praja untuk berpatroli dan melakukan penertiban. Kedua grup itu sehari bertugas dua kali patroli di wilayah Kabupaten Jombang.
“Jadi ada empat kali patroli. Kalau warga masih tidak juga menyadarai pentingnya protokol kesehatan di masa adaptasi tatanan normal baru, risikonya akan menjadi beban banyak pihak,” katanya.