JOMBANG, (kabarjombang.com) – Saat pergantian musim (pancaroba) pada Januari 2016, masyarakat diharap waspada terhadap dua penyakit, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Typus. Karena dua penyakit tersebut memiliki gejala yang hampir sama.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, dr Heri Wibowo, Menurutnya, gejala demam yang terjadi pada penderita kedua penyakit tersebut sama. Namun untuk typus hanya perlu dikasih obat penurun panas, maka demam pada penderita akan menurun. Sedangkan DBD tidak berpengaruh terhadap obat penurun panas.
“Jika panas terjadi lebih dari 4 hari dan ketika diberi obat penurun panas tidak berpengaruh, hendaknya segera untuk dilaboratoriumkan, kemungkinan besar gejala typus” ujar dr Heri di kantornya, Jumat (8/1/2016).
Selain itu, Heri juga menyebutkan, perbedaan dua penyakit tersebut juga disebabkan oleh penularannya, yakni jika DBD lebih disebabkan oleh virus dengue, sedangkan Tyfus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi.
“Untuk ciri-ciri fisik jika penderita typus akan disertai panas atau demam tinggi dengan lidah kotor. Sedangkan untuk DBD lebih kepada pembesaran liver pendarahan. Untuk itu diharapkan masyarakat lebih waspada,” imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, selama bulan Januari sudah ditemukan 20 kasus demam berdarah. Penyakit dari virus nyamuk Aedes Aegypty ini tersebar di 11 kecamatan yang ada di Kota Santri ini. Tiga kecamatan tersebar penyebaran kasus DBD yakni Kecamatan Diwek 5 kasus, Kecamatan Sumobito 4 kasus dan Kecamatan Peterongan 3 Kasus. (ari)
Baca Juga: Selama Januari, 20 Kasus DBD Ditemukan di Jombang