Oleh: Devi Putri Wijayanti
S1 Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Bulan puasa adalah bulan penuh berkah. Di bulan Ramadhan ini seluruh umat muslim di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Namun, ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil dan ibu menyusui.
Tapi, jika wanita hamil ingin berpuasa, apakah aman bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya?
Jawabannya adalah tergantung dari kondisi kesehatan ibu hamil itu sendiri. Selama kesehatan ibu dan janin dinyatakan baik oleh dokter, tidak ada larangan bagi ibu hamil jika dirinya ingin berpuasa di bulan Ramadan.
Hal tersebut disampaikan Dr dr H Imam Rasjidi SpOG (K) Onk, dalam seminar “Kiat Berpuasa yang Sehat dan Aman Bagi Ibu Hamil” di MRCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta. “Ibu hamil memang bisa berpuasa, namun sebelumnya si ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan, untuk memastikan resiko puasa pada kehamilannya dan memberikan saran sesuai dengan kesehatannya,” terang dr Imam.
Ibu hamil juga harus mampu memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya, meski sedang berpuasa. Lalu bagaimana caranya?
Tentang asupan nutrisi, per harinya ibu hamil membutuhkan 2.500 kkal, yang terdiri atas 50 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 20 persen lemak.
Karbohidrat bisa berasal dari nasi, jagung, umbi-umbian. Lalu protein terutama hewani misalnya ikan, telur, daging, nabati seperti tempe dan tahu. Sisanya, 20 persen lemak dari kacang-kacangan misalnya.
Disamping itu, jangan lupakan vitamin, folat, kalsium dan zat besi. Folat bisa berasal dari sayuran hijau dan kacang-kacangan, kalsium dari produk susu, ikan salmon dan sarden. Lalu zat besi, misalnya melalui asupan daging dan sayuran hijau.
Yang tak kalah penting adalah asupan vitamin dan mineral. Ibu hamil jangan pernah mengabaikan untuk mengonsumsi makanan tinggi vitamin dan mineral, karena bermanfaat untuk pembentukan janin. Sumbernya berasal dari jeruk, pisang, wortel, sayuran berwarna hijau seperti bayam, brokoli, dan sebagainya.
Khusus untuk menu sahur dan berbuka puasa, dr Riyan Hari Kurniawan SpOG, spesialis kebidanan dari Bamed Healthcare punya tipsnya, yaitu:
Sahur
Protein dan lemak dalam jumlah cukup, yang berasal dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, susu dan lain-lain. Sebaiknya banyak mengonsumsi daging. Vitamin C yang didapat dari buah-buahan dan zinc. Hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan manis. Minum air putih 2 liter per hari. Segelas susu hangat saat sahur.
Berbuka
Awali dengan minuman hangat dan manis. Hindari minuman dingin. Konsumsi karbohidrat simpleks seperti kolak dan kurma. Setelah salat Maghrib, makan secukupnya. Sehabis tarawih, makan dengan porsi sedikit. Sebelum tidur, konsumsi camilan dan minuman hangat seperti susu.
Puasa juga memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil
Menjalankan puasa justru dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Bagi ibu hamil dan janin, makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan. Karena overnutrisi dapat mengakibatkan kegemukan bagi ibu dan janin yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis, dan lain-lain.
Puasa juga dapat membersihkan tubuh dari kotoran dan racun atau detoksifikasi juga menjadi salah satu manfaat yang diperoleh ibu hamil dengan berpuasa. Dengan berpuasa, berarti membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita, sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Selain itu, shalat tarawih setelah makan malam juga bisa membantu metabolisme tubuh dalam mencerna asupan makanan.