JOMBANG, KabarJombang.com – Ramai dikabarkan beberapa siswa di salah satu sekolah dasar yang ada di Jombang terkena virus gondongan. Beberapa orang tua mengaku merasa khawatir akan siswa yang terjangkit virus menular tersebut.
Perlu diketahui, gondongan atau mumps merupakan, penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi ini biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar penghasil air liur) dan menyebabkan pembengkakan pada pipi dan rahang.
dr. Hexawan Tjahja Widada, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang memberikan tanggapan mengenai peristiwa tersebut. Pihaknya memberikan beberapa himbauan supaya kejadian tersebut tidak meluas dan tidak membahayakan bagi para siswa serta orang tua atau masyarakat luas.
“Upaya yang dilakukan oleh Dinkes Jombang yakni, yang pertama tentunya mekakukan penyelidikan epidemiologi ke sekolah, kemudian mengidentifikasi penderita dan kontak eratnya dengan siapa. Lalu melakukan terapi supportif dan simptomatis pada pendarita,” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh wartawan KabarJombang.com pada Jum’at (20/9/2024).
Ia juga meminta kepada penderita dan kontak ertanya untuk melakukan isolasi serta karantina mandiri di rumah. Selain itu Dinkes Jombang menyarankan kepada sekolah untuk berkordinasi agar meliburkan siswa serta kontak eratnya yang sakit.
“Sekolah juga perlu melakukan konseling perilaku hidup bersih dan sehat, guna meningkatkan daya tahan tubuh siswa. Salah satunya dengan makan makanan yang bergizi dan seimbang, cuci tangan pakai sabun, meneraokan etika batuk dan bersin, serta memakai masker,” terang Hexa.
Sebagai informasi, pada berita sebelumnya, dikabarkan virus gondongan menyerang beberapa siswa di SDN Jombatan, Jombang . Beberapa orang tua mengaku merasa khawatir akan siswa yang terjangkit virus gondongan.
Seperti yang diketahui, gondongan atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya menyerang kelenjar air liur.
Penyebab utama gondongan adalah infeksi virus yang bernama Paramyxovirus. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui droplet atau percikan air liur penderitanya saat bersin, batuk, berbicara, maupun bernapas.
Ketika di konfirmasi oleh tim Kabar Jombang, Henik Ekawati, S.Pd selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa memang ada beberapa siswa yang terjangkit virus tersebut dan tidak lebih dari 5 orang anak. Dan hanya ada satu kelas saja yang terjangkit.
“Dari jumlah 448 siswa yang terjangkit virus gondongan tidak sampai puluhan hanya sekitar maximal 5 orang anak,” jelasnya.
Henik mengaku, 5 orang anak yang terjangkit hanya dari kelas 3 saja dan tidak ada di kelas lain. Dan jangka waktu dari siswa yang terjangkit tidak bersamaan.
“Dikelas lain tidak ada, hanya ada di kelas 3 saja. Dan tidak merembet ke kelas lain. Waktunya juga tidak bersamaan, tidak langsung 5 orang secara bersamaan,” terang Henik.
Pihak sekolah mengaku sudah memberikan vaksin MMR dari Puskesmas. Dan juga sudah menyarankan para siswa yang terjangkit untuk istirahat terlebih dahulu di rumah.
A (41) selaku wali murid dan anaknya terjangkit virus gondongan mengaku, ada beberapa siswa yang juga terjangkit virus gondongan seperti anaknya.
“Memang ada beberapa yang terjangkit, tidak hanya di kelas 3. Anak saya di kelas 2 juga sakit, dan memang banyak yang tidak mengaku kalau anaknya terjangkit,” terang A.
A berharap pihak sekolah memiliki upaya agar kejadian tersebut segera teratasi. Dan para siswa kembali mengikuti kegiatan belajar di sekolah.