KabarJombang.com – Jika kita akan melakukan cek darah, dokter atau petugas kesehatan biasanya menyarankan kita untuk puasa terlebih dahulu.
Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi akan diserap ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, lemak, protein, vitamin hingga zat besi. Itulah sebabnya puasa menjadi syarat sebelum melakukan cek darah.
Berikut alasan kenapa kita harus puasa dulu sebelum cek darah, seperti dilansir dari halodoc.com:
Puasa Sebelum Cek Darah Hasilnya Lebih Akurat
Puasa sebelum melakukan cek darah bertujuan untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir. Dengan begitu, dokter bisa melakukan analisis dengan lebih akurat.
Saat puasa, berarti kamu tidak makan atau minum apa pun kecuali air dalam kurun waktu 8 hingga 12 jam sebelumnya. Kamu juga tidak boleh merokok, mengunyah permen karet (bahkan tanpa gula), atau berolahraga. Hal-hal ini dapat meningkatkan sistem kerja pencernaan sehingga dapat memengaruhi hasil pemeriksaan cek darah.
Jika kamu tanpa sengaja makan atau minum selain air putih, ada baiknya kamu menginformasikannya ke dokter. Informasi ini menjadi penting supaya dokter tidak salah membaca hasil cek darah.
Tak perlu menunggu arahan atau rekomendasi dari dokter. Pemeriksaan darah bisa dilakukan secara rutin setiap satu atau dua bulan sekali, tapi ada pula yang melakukannya setiap satu tahun sekali.
Namun, cek darah harus dilakukan secara rutin bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, kanker, atau penyakit yang berhubungan dengan darah lainnya.
Selain itu, pemeriksaan darah juga harus segera dilakukan jika mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda selama tiga hari berturut-turut, diare dan muntah, demensia untuk para lanjut usia, dan sakit kepala yang tak kunjung mereda.