JOMBANG, (kabarjombang.com) – Ruru (13) nama samaran, bocah yang masih duduk di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Wonosalam, mengaku digilir lima pemuda yang tak lain tetangganya sendiri hingga hamil 9 bulan. Akibat peristiwa itu, kini ia hanya bisa mengurung diri di rumahnya.
Menurut keteranganya, tindakan para pemuda itu bukan hanya dilakukan di rumahnya. Perbuatan layaknya suami istri itu juga dilakukan di sawah. Kelima pelaku secara beruntun melampiaskan nafsu dalam waktu yang berbeda.
Bocah malang itu tidak ingat secara pasti, kapan hubungan terlarang itu dilakukan. Namun dia masih ingat dengan gamblang bahwa IM (19) orang pertama kali yang melakukan pemerkosaan. Remaja yang tidak lulus SMP tersebut tak lain adalah tetangga korban.
“Saat itu, saya sedang sendirian di rumah. Bapak dan ibu sedang ke sawah untuk mencari rumput,” katanya dengan polos di rumahnya, Selasa (28/6/2016).
Ia melanjutkan, saat itu orang tuanya tidak di rumah itulah tiba-tiba datang IM. Korban tak menaruh curiga, karena IM memang masih terhitung tetangga. Setelah berbasa-basi, pelaku kemudian menyergap korban. Dia mengajak bocah yang masih duduk di kelas VI SD itu untuk berhubungan badan. Korban menolak dan meronta sekuat tenaga. Namun korban kalah kuat dari IM, hingga akhirnya terjadilah hubungan layaknya suami istri itu.
Puas melampiaskan nafsunya, IM meninggalkan korban begitu saja. “Saat meninggalkan rumah, IM berpesan dengan nada mengancam agar saya tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun,” tuturnya.
Korban mengira derita yang ia alami sudah berakhir. Namun ternyata beberapa hari kemudian dia bertemu dengan ARS (18) di ujung jalan desa. Saat bertemu itulah, ARS mengajak korban melakukan hubungan badan. Ketika itu korban menolak. Namun, ARS mengancam akan membongkar hubungan terlarang antara korban dengan IM (pelaku pertama).
Takut dengan ancamannya, pelaku kedua ini lantas menyeret korban ke sawah. Disitu korban kembali diperkosa. “Saat itu, saya diperkosa di kebun atau sawah. Dia mengancam akan membongkar semua perbuatan yang saya lakukan dengan IM,” kata korban didampingi ibunya.
Pelaku ketiga yakni AR (19). Lagi-lagi, pelaku ini masih tetangga sekaligus teman dekat dua pelaku sebelumnya. AR melampiaskan nafsu bejatnya di rumah korban. Modusnya juga sama, AR mengancam akan membongkar hubungan korban dengan IM jika dirinya tak dilayani berhubungan badan oleh korban.
Sebenarnya, pelaku ketiga ini sempat kepergok ibu korban, yakni EV (28). Saat EV pulang dari pengajian, dia melihat AR keluar dari pintu belakang. Hanya saja, AR beralasan bahwa dirinya baru saja mengembalikan obeng. Alasan itu bisa diterima EV. “Ternyata saya dikelabuhi. Dia beralasan mengembalikan obeng,” aku EV.
Dua pelaku terakhir adalah HE (18) dan UB (18). Dengan modus serupa dua remaja ini memperkosa korban. Namun lokasinya di rumah nenek pelaku, yakni tetangga desa Kecamatan Wonosalam.
“IM, ARS, AR, HE serta UB adalah teman sepermainan. Mereka semua tidak ada yang mau bertanggungjawab atas kehamilan anak saya. Makanya, kami berharap polisi segera menangkap mereka,” ujar MY (33), ayah korban.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Herio Ramadhona Chaniago, dikonfirmasi tentang kasus ini menyatakan, jika pihaknya tengah mencari keberadaan kelima pelaku. “Kita sudah mengantongi identitas kelima pelaku. Kami masih mencari keberadaan para pelaku,” kata Herio. (ari)