JOMBANG, KabarJombang.com – Kasus dugaan penggelapan dana program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, saat ini sedang ditangani oleh unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Jombang. Saat ini, Polisi masih memeriksa sejumlah saksi.
Menurut nara sumber warga sukodadi (Ar), untuk uang PTSL memang sebagian besar sudah dikembalikan, namun ada beberapa yang belum.
“Tetapi saya dengar isu yang berkembang di masyarakat, uang yang buat mengembalikan itu uang Bumdes, dan saat ini Kades Sukodadi mulai kebingungan kasusnya terkait PTSL terus berlanjut. Harapan masyarakat Sukodadi, pihak kepolisian harus usut tuntas kasus PTSL tersebut, soalnya berita yang berkembang di masyarakat kasus tersebut sudah ditutup,” terangnya.
Dwi andika, kordinator Aliansi LSM Jombang yang juga ketua LSM Proletar mengaku akan terus mengawal kasus tersebut.
“Kami bersama teman LSM yang lain akan mengawal kasus PTSL Sukodadi yang saat ini sudah ditangani Tipikor Polres Jombang, maka dari itu kami sudah kirim surat untuk audiensi ke Polres Jombang pada hari Selasa (7/2/2023). Tujuannya untuk menanyakan sejauh man hasil pemeriksaan kasus PTSL. Kepolisian harus tegas dalam kasus ini karena sudah jelas program PTSL tidak ada tetapi melakukan pungutan ke masyarakat,” terangnya pada kabarjombang.com.
Ia menambahkan, perbuatan melawan hukum meskipun itu sudah dikembalikan , unsur perbuatannya sudah melanggar hukum dan harus tetap diproses.
“Kalau itu dikembalikan, informasi dari masyarakat Sukodadi memakai uang BUMDes. Itu malah masalah lagi, kan tidak seharusnya uang BUMDes untuk dibuat mengembalikan uang PTSL, itu lebih salah lagi,” tambahnya.
Ketua BUMDes Desa Sukodadi, Eric mengatakan, bahwa tudingan terkait penggunaan uang BUMDes tersebut tidak benar. Ia mengatakan, saldo uang Bumdes saldo masih utuh.
“Kemarin hari Kamis, ada monev dari tim monev kecamatan. Sudah saya laporkan dan diterima dengan baik dan uang masih utuh dipegang BUMDes, saya hanya ketua BUMDes tidak ada hubungannya dengan kasus PTSL,” jawabnya.
Terpisah, Kades Sukodadi, Sukoyo saat dikonfirmasi via telpon maupun whatsapp terkait hal tersebut, tidak ada jawaban.
