DIWEK, KabarJombang.com – Proyek Pembangunan Rabat Beton Jalan Usaha Tani (JUT) di Dusun Pundong Desa Pundong Kecamatan Diwek Jombang yang bersumber anggaran Jombang Berkadang tahun 2023 diduga diduga dikerjakan melenceng dari RAB.
Saat pengerjaan, diduga ada beberapa titik tidak diberi besi hingga campuran semen untuk rabat beton juga tidak sesuai RAB. Bahkan, proyek JUT tersebut juga sempat didatangi oleh Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Jombang, meski hasilnya belum diketahui.
Menurut salah satu warga yang pernah menyaksikan proses pekerjaan tersebut, yang namanya enggan disebutkan mengatakan, kalau proyek JUT tersebut, ada beberapa titik yang tidak ada besinya.
“Jadi proyek tersebut beberapa titik ada besinya, terus beberapa titik tidak ada besinya. Ya gitu setahu saya. Pekerjaan tersebut diborongkan/dikontraktualkan, pemborongnya namanya mas Dodik. Memang pada waktu pekerjaannya, warga setempat dilibatkan untuk minggu pertama dan kedua, itu ada 6 orang sedangkan untuk minggu ketiga hampir selesai cuma 2 orang sisanya orang-orangnya pemborong,” terangnya pada kabarjombang, Jumat (29/9/2023).
Tanggapan salah satu orang teknik yang juga enggan namanya disebutkan terkait hal tersebut menilai, proyek tersebut menyimpang dari RAB.
“Jelas itu ada dugaan markup, campuran pembuatan cor (rabat beton) pada umumnya idealnya satu semen, dua pasir, tiga koral (split), dengan takaran yang sama apa bila memakai timba maka berlaku untuk semua bahan pembuatan cor (rabat beton ). Sedangkan (proyek JUT Desa Pundong) kalau campurannya pasir 6, koral 4, semen satu jadi sepuluh banding satu. Kalau bicara spek jelas itu salah, idealnya standar campurannya itu ya tiga koral, dua pasir, satu semen,” jelasnya pada kabarjombang.com
“Terkait ram-raman besinya idealnya jaraknya 10 cm, tinggal dilihat RAB nya seperti apa kalau melihat jaraknya sampai 20 cm jelas tidak ideal. Ya idealnya menurut saya untuk jarak ram besinya 10 cm,” jelasnya.
Terpisah, pemborong pekerjaan JUT tersebut, Dodik saat dikonfirmasi terkait hal tersebut enggan menjawab dan memilih diam.
Terpisah, Sekertaris Desa Pundong, Hariadi juga tidak mau menjawab terkait persoalan tersebut saat di hubungi kabarjombang.com via telpon dan chat.
