JOMBANG, KabarJombang.com – FW (26), seorang pegawai barbershop Jombang yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap SA (24), pegawai Indomaret di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memperagakan 30 adegan dalam rekonstruksi kasus tersebut.
Rekonstruksi dilakukan di lokasi kejadian, yakni sebuah barbershop di Desa Sengon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Kapolsek Jombang, AKP Soesilo, menjelaskan bahwa rekonstruksi ini bertujuan memastikan kronologi kejadian sesuai dengan keterangan tersangka dan saksi.
“Sebanyak 30 adegan diperagakan dalam rekonstruksi ini untuk mencari fakta sebenarnya di tempat kejadian perkara (TKP),” ujar Soesilo, Jumat (24/1/2025).
Selain itu, rekonstruksi juga berfungsi untuk mencocokkan keterangan tersangka dengan tiga saksi yang ada di lokasi pembunuhan tersebut.
“Keterangan yang diberikan tersangka kita peragakan di TKP agar penyidik dapat memastikan terjadinya tindak pidana,” tambahnya.
Dalam rekonstruksi tersebut, terungkap bahwa aksi pembunuhan terjadi pada adegan ke-13 dan ke-14. FW menusukkan pisau ke leher korban, kemudian melanjutkan aksinya dengan menikam bagian dada korban setelah terjadi perkelahian antara keduanya.
“Pada adegan ke-13, tersangka menusukkan pisau ke leher korban. Pisau tersebut masih dibawa saat terjadi baku hantam, dan pada adegan ke-14 tersangka kembali menikam korban di bagian dada,” jelas Soesilo.
Rekonstruksi ini juga melibatkan seorang pedagang nasi goreng yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Pedagang tersebut masuk ke TKP setelah mendengar teriakan minta tolong dari seorang kasir barbershop yang menjadi saksi pertama.
“Kehadiran pedagang nasi goreng ini terjadi karena teriakan dari kasir barbershop, yang meminta pertolongan,” ungkapnya.
Soesilo menambahkan, tidak ada fakta baru yang terungkap dari rekonstruksi tersebut. Semua adegan telah sesuai dengan keterangan awal yang diberikan oleh tersangka kepada penyidik.
“Tidak ada keterangan tambahan dari tersangka. Semua yang disampaikan sudah benar dan sesuai dengan adegan yang diperagakan,” ujarnya.
Dari hasil rekonstruksi, diketahui bahwa motif pembunuhan adalah rasa sakit hati tersangka. FW diduga marah setelah mantan tunangannya menjalin hubungan dengan korban.
“Motifnya tetap sama, yakni karena perasaan sakit hati dan jengkel setelah mantan tunangan tersangka menjalin hubungan dengan korban,” pungkas Soesilo.