Polisi Amankan 4 Remaja dalam Kasus Pengeroyokan di SPBU Perak Jombang, Lainnya Masih Diburu

Foto : Pengeroyokan yang terjadi di Pom Bensin Perak, Jombang yang diduga dilakukan oleh gerombolan pemotor menggunakan atribut silat. (Istimewa)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Kasus pengeroyokan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Perak, Kabupaten Jombang, pada Minggu (9/2/2025) terus dikembangkan oleh pihak kepolisian. Empat remaja yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan terhadap DS (20), seorang pemuda asal Nganjuk, Jawa Timur, telah diamankan oleh Satreskrim Polres Jombang.

Meskipun sudah melakukan penangkapan, pihak kepolisian masih belum bisa merilis identitas para pelaku yang telah diamankan. Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margo Suhendra, menyebut bahwa kelompok pemuda ini diduga melakukan pengeroyokan secara bersama-sama.

Baca Juga

“Identitas mereka masih kami dalami, termasuk apakah mereka berasal dari perguruan tertentu atau bukan. Yang jelas, mereka adalah kelompok remaja yang terlibat dalam aksi kekerasan ini,” ujar AKP Margo Suhendra, Rabu (12/2/2025).

Pengeroyokan ini diduga dipicu oleh perkataan bernada ejekan yang terlontar dari rombongan pemotor. Dari laporan korban, insiden terjadi pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 07.30 WIB di area SPBU Perak. Sekelompok pemotor yang mengenakan atribut serba hitam tiba-tiba menyerang DS, yang saat itu baru selesai mengisi bahan bakar.

Aksi brutal tersebut sempat terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat korban dikeroyok tanpa perlawanan hingga mengalami luka lebam di bagian bahu dan kaki.

Pihak kepolisian memastikan akan terus mengembangkan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya yang masih buron. “Saat ini kami sudah mengamankan empat orang, namun kami masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang terlibat dalam insiden ini,” tambah AKP Margo Suhendra.

Seperti pada berita sebelumnya, sebuah rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi brutal sekelompok pemotor saat mengeroyok seorang pemuda di SPBU Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. Dalam video berdurasi 11 detik yang diterima wartawan, sekitar 20 orang terlihat menyerang korban dengan pukulan, tendangan, bahkan ada yang menggunakan helm untuk melukai korban.

Sementara itu, dalam rekaman lain yang berdurasi 19 detik, tampak sekelompok orang berkumpul di sebelah kiri pintu keluar SPBU atau di sisi barat. Suara teriakan terdengar di lokasi, sementara petugas SPBU terlihat bergegas menuju tempat kejadian, diduga untuk melerai pengeroyokan.

Menurut informasi yang dihimpun, gerombolan pemotor yang mengenakan atribut perguruan silat datang dari arah barat dengan berkonvoi. Setibanya di SPBU sekitar pukul 07.30 WIB, sejumlah orang tiba-tiba menyerang seorang pemuda tanpa alasan yang jelas.

Setelah melakukan aksinya, kelompok pemotor tersebut langsung meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanan ke arah timur menuju pusat Kota Jombang.

Polres Jombang menanggapi dengan sigap insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sekelompok pengendara motor terhadap tiga warga di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, pada Minggu (9/2/2025) pagi.

Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya segera merespons laporan masyarakat terkait aksi kekerasan tersebut. Ia memastikan bahwa aparat kepolisian tengah melakukan langkah-langkah hukum guna menindaklanjuti kejadian ini.

“Alhamdulillah, ada perkembangan positif dalam penanganan kasus ini,” ujar AKBP Ardi Kurniawan dalam keterangan yang diterima pada Selasa (11/2/2025).

Ditegaskannya, Polres Jombang tidak akan mentolerir tindakan yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa aksi keroyok atau main hakim sendiri tetap memiliki konsekuensi hukum yang harus dipertanggungjawabkan.

Saat ini, tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jombang tengah bekerja untuk melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Namun, Kapolres belum dapat membeberkan lebih lanjut detail proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

“Kami mohon masyarakat bersabar. Satreskrim masih dalam tahap pengembangan kasus ini,” tuturnya.

Sebagai langkah antisipasi agar insiden ini tidak berujung pada konflik yang lebih luas, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pimpinan perguruan silat terkait. Upaya ini dilakukan agar tidak terjadi aksi balasan yang dapat memperkeruh situasi.

“Kami pastikan hukum akan ditegakkan dengan seadil-adilnya demi menjaga keamanan dan ketertiban di Jombang. Mohon doa dan dukungan dari masyarakat,” pungkasnya.

Berita Terkait