KabarJombang.com – Dua pelajar di Makassar, Sulsel, Ad (17 tahun) dan MF (14), menculik dan membunuh anak berusia 11 tahun berinisial MFS.
Dilansir dari kumparan.com, mereka membunuh lantaran terpengaruh dari pencarian online di aplikasi Yandex—mesin pencari buatan Rusia.
Kedua remaja itu tergiur dengan harga jual organ manusia senilai jutaan dollar pada website tersebut.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Azis, mengatakan korban dibunuh dengan cara leher dicekik lalu dibenturkan kepalanya di tembok.
“Korban dibunuh di rumah Ad,” kata Azis, Selasa (10/1) dilansir dari kumparan.com.
Berdasarkan keterangan pelaku, kata Azis, mereka sering membuka Yandex, melihat penjualan organ-organ sel atau tubuh manusia.
“Ya, terobsesi dari website (Yandex). Tapi, pelaku tidak mengambil organnya karena tidak tahu. Hanya membunuh, mengikat, lalu membuangnya,” ungkapnya.
Kronologi Kejadian
MFS dilaporkan hilang pada Senin (9/1) karena tidak pulang sejak sehari sebelumnya. Rekaman CCTV menunjukkan dia diculik di dekat rumahnya, Jalan Batua Raya, Makassar.
Adanya laporan itu, polisi bergerak. Kurang dari 24 jam, kedua pelaku tertangkap.
“Korban awalnya dibawa ke rumah Ad, kemudian korban dikasih tontonan film di laptop sembari diberi headset. Ad dari belakang mencekik leher hingga tewas,” bebernya.
Setelah tak sadarkan diri, korban diseret ke toilet. Di situ diikat dan dimasukkan dalam kantong plastik, lalu dibawa.
“Jasad korban dibuang di kolom jembatan Waduk Nipa-nipa Moncongloe,” ungkapnya.
Saat ini, kedua pelaku telah diamankan dan sementara diperiksa kepolisian. Sementara jasad Fadli Sadewa dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.