JOMBANG, KabarJombang.com – Korban investasi bodong, smart wallet, mengaku diancam oleh salah satu leader, lantaran mengungkapkan dugaan penipuan smart wallet. Korban mengaku diancam, akan dilaporkan ke polisi, lantaran diduga melakukan fitnah.
(IS), salah satu korban, menceritakan, setelah berita muncul di media, anak leader wilayah utara brantas Wahyu Cahyono menghubungi korban melalui pesan Whatsapp.
“Dia WA ke saya kok bisa sampek lapor-lapor, pihaknya mengancam juga akan melaporkan balik. Ya saya bilang, gak apa silahkan kalau mau lapor balik, saya bilang apa adanya kenyataannya uangnya tidak bisa di WD (dicairkan), kan dia sebagai leadernya utara brantas ya harus bertanggungjawab. Sudah berulang kali ditanyakan hanya janji janji saja,” Ujar korban.
(IS) menambahkan, para korban smart wallet minta pertanggung jawaban pada Wahyu Cahyono, selaku leader utara brantas dan Ahmad Tohari yang merupakan anggota Dewan dan selaku direkturnya.
“Karena mereka awal yang mengajak, jika tidak segera selesaikan, saya berencana datang kantor DPRD Jombang tempat Pak Tohari bekerja,” imbuhnya pada kabarjombang.
Sementara, Wahyu Cahyono, saat dikonfirmasi membatah kalau dirinya sebagai leader wilayah utara brantas. Dia justru mengaku sebagai sesama korban.
“Saya juga korban jadi tidak benar kalau saya leadernya kalau (IS) itu yang bawa pak Suntoro, mantan kades. Kebetulan saya anggota yang lama mungkin anggapannya seperti itu, tetapi saya sebetulnya juga korban,” katanya.
Wahyu cahyono juga menambahkan, bahwa Direkturnya Ahmad Tohari juga jarang bertemu dengannya.
“Kalau dikata direktur ya SK nya tidak ada, hanya formalitas saja. Kalau mengenai ancaman tidak ada, anak saya hanya tanya baik baik saja. Saya dulu di ajak pak Tohari karena teman sesama partai,” tambanya.
“Kalau anaknya pak (IS) datang ke rumah bawa uang 12 juta, sudah saya larang untuk tidak disetorkan, sudah saya ingatkan jangan di setorkan. Tetapi setelah dia pulang, tiba-tiba saya di WA oleh anak pak IS kalau uang 12 juta sudah disaldokan ya itu resikonya dia sendiri,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun kabarjombang.com, Senin (1/4/2024) Rumah Tohari di Mojowarno Jombang digeruduk para korban aplikasi smart wallet.
Achmad Tohari Direktur smart walet yang juga sebagai anggota DPRD Jombang saat di konfirmasi via telpon, Senin (1/4/2024) tidak ada jawaban.