Mojoagung, KabarJombang.com – Kasus perbuatan melawan hukum yang dilakukan komplotan gengster bersenjata tajam (sajam) yang diciduk polisi usai membuat onar di wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu, 2 Oktober 2024 pekan lalu, mulai terungkap.
Usai ditangkap, petugas yang melakukan penyidikan mendapati fakta lain. Yakni komplotan ini sebelumnya juga telah melakukan penganiayaan terhadap pengguna jalan di daerah Tembelang, Jombang. “Setelah kita amankan, ternyata gengster ini juga melakukan tindak pidana yaitu pengeroyakan di daerah Tembelang pada (21/9), terdapat 2 korban yang mereka keroyok hingga menyebabkan korban mengalami luka lebam dan robekan di wajah,” kata Kasatreskrim Polres Jombang, AKP.Margono Suhendra dalam keterangan persnya.
Temuan ini pula yang membuat kawanan gangster tersebut harus siap disangka melanggar pasal 170 ayat (1) dan (2) KUHP mengatur tindak pidana pengeroyokan, yaitu kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama dan terang-terangan terhadap orang atau barang. “Ancamannya hukuman paling lama 5 tahun 6 bulan penjara dan ayat kedua paling lama 7 tahun penjara,” tambah Margono.
Sebelumnya, gengster yang biasa disebut sebagai oknum selatan Jombang ini mengadakan rekrutmen anggota melalui status WhatsApp di masing-masing anggota. Dalam rangka rekrutment tersebut, mereka kemudian membuat kontak dengan gangster dari wilayah Mojoagung. Selanjutnya, mereka beramai-ramai hendak melakukan tawuran dengan kelompok gengster Mojoagung. Namun kelompok yang akan mereka lurug ini, sepertinya ketakutan dan lari sebelum bertemu. Merasa kelompok mereka kuat dan disegani, tiba-tiba kawanan bermotor ini melakukan keonaran dan serang warga di Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung. Polisi yang mendengar adanya gengster yang mengacaukan wilayah mereka segera bertindak. Tak lama, komplotan Selatan Jombang digerebek polisi.
