PETERONGAN, KabarJombang.com – Serangan hama tikus pada tanaman jagung di Jombang, Jawa Timur, merata. Setelah beberapa waktu dikeluhkan petani asal Kecamatan Sumobito, hal serupa juga dirasakan oleh petani jagung di Kecamatan Peterongan, Kamis (14/11/2019).
Seperti di Desa Tugusumberjo, ada puluhan hektar tanaman jagung yang gagal panen akibat serangan hama tikus tersebut. Bahkan, kerugian yang dialami petani semakin terasa, saat melihat tanaman jagung mereka nyaris tidak bisa dipetik hasilnya.
Salah satu petani, Sodikin mengaku harus mengalami kerugian jutaan rupiah. Sebab, lahan seluas 400 ru atau 3/4 hektar miliknya yang dia tanami jagung, hanya mampu menghasilkan sekitar Rp 1 juta saja. Padahal, biaya produksinya yang dia gunakan selama ini, mencapai Rp 10 juta.
“Kalau satu hektar biaya produksi sekitar Rp 12,5 juta. Kalau hanya panen sisa yang dimakan tikus ini sudah optimal, kami ambil sedikit-sedikit hanya bisa panen sekitar Rp 1 juta. Artinya kami ruginya sekitar Rp 10 jutaan per hektar,” ungkap Sodikin.
Hama predator ini, kata Sodikin, tidak hanya terjadi di desanya. Namun, juga di hampir semua wilayah di Kecamatan Peterongan, bahkan di seluruh Kecamatan di Kabupaten Jombang.
Sodikin mengatakan, tikus menyerang tanaman jagung saat mulai berbuah hingga memasuki usia panen saat ini.
Akibat digerogoti predator itu, rata-rata buah jagung di lahan milik Sodikin dan sejumlah petani lain di desa Tugusumberjo, sebagian besar tak bisa dipanen karena hanya menyisakan tongkolnya saja.
“Kadang sisa tikus ada yang masih seperempat, itu saya ambil saja. Sayang kalau nggak diambil, itupun saya lakukan sendiri sedikit-sedikit. Kalau bayar buruh nggak sesuai dengan hasil panennya. Daripada tidak diambil,” terang Sodikin.
Para petani berharap, ada bantuan Pemkab Jombang untuk memberantas hama tikus ini. Sebab, sudah sangat mereskan petani.
Sejauh ini, Sodikin mengaku sempat mendapatkan bantuan obat dari petugas di lapangan. Hanya saja, obat penbasmi tikus ini tidak cukup efektif memberantas tikus yang sudah merajalela di hampir seluruh wilayah di Jombang ini.
“Sempat saya pakai obat tetes, saya iris buah jagungnya sedikit. Tikusnya banyak yang mati memang. Tapi jagungnya juga sudah terlanjur habis dimakan. Harapan kami, ada terobosan untuk membasmi serangan tikus ini,” pungkasnya.