JOMBANG, KabarJombang.com – PT KAI (Persero) memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021. Berlakunya gapeka tersebut, beberapa kereta api mengalami perubahan jadwal dan rute, salah satunya KA Bangunkarta.
Perlu diketahui pada awal perjalannya tahun 1985, KA Bangunkarta sempat dikenal dengan nama KA Tebuireng, karena saat itu, KA ini banyak digunakan oleh santri dan keluarganya yang akan menuju Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang.
Sedangkan nama Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota yang merupakan relasi KA tersebut, yaitu Jombang – Madiun – Jakarta.
“Tahun 2013 KA Bangunkarta sempat diperpanjang rutenya menjadi keberangkatan Stasiun Surabaya Gubeng. Dan kini setelah 8 tahun, KAI mengembalikan kereta api kebanggaan masyarakat Jombang ini ke kota asalnya,” tutur Manager Humas KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko
Pada Gapeka 2021 ini KA Bangunkarta dikembalikan keberangkatan awalnya di Stasiun Jombang. Mulai kemarin, Minggu (14/3/2021) KA Bangunkarta kembali berangkat dari Stasiun Jombang pukul 05.10 WIB menuju tujuan akhir Stasiun Pasar Senen Jakarta dan akan tiba pukul 17.22 WIB.
“KA Bangunkarta sementara dijalankan pada waktu-waktu tertentu bila permintaan dari pelanggan meningkat. Sejak pemerintah melonggarkan PPKM pada periode ketiga ini, pelanggan mulai kembali banyak yang menggunakan kereta api,” jelas Ixfan
Terlebih pada minggu ini terdapat dua hari libur nasional yang berdekatan, yaitu Peringatan Isra’ Mi’raj, Kamis (11/3) dan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Minggu (14/3).
Selama periode tanggal 1 – 12 Maret 2021, total penumpang naik turun di Stasiun Jombang mencapai 12.190. Jika diambil rata-rata, setiap harinya ada 1000 pelanggan yang naik dan turun di Stasiun Jombang.
KA Bangunkarta beroperasi dengan membawa rangkaian empat kereta kelas eksekutif dan 5 kereta kelas ekonomi dengan total tempat duduk yang tersedia sebanyak 420. Selain itu, KA yang lewat Yogyakarta, Purwokerto dan Cirebon ini juga melayani tarif khusus.
Untuk relasi Jombang – Madiun dengan tarif kelas ekonomi Rp. 40.000,- dan kelas eksekutif Rp. 70.000,-. Sedangkan untuk relasi Madiun – Yogyakarta, tarif kelas ekonomi Rp. 70.000,- serta kelas eksekutif Rp. 100.000,-.
“Tarif khusus tersebut bisa dinikmati pelanggan dengan pembelian tiket dua jam sebelum jadwal keberangkatan, baik melalui loket maupun aplikasi KAI Access,” ungkap Ixfan.
Untuk menjaga agar perjalanan kereta api tidak menjadi kluster penularan Covid-19, Daop 7 masih menyediakan 6 stasiun untuk melayani rapid tes antigen, yaitu Stasiun Madiun, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Blitar dan Jombang. Selain itu, juga terdapat fasilitas GeNose C-19 yang bisa digunakan pelanggan di Stasiun Madiun.
“Adanya fasilitas tes GeNose C-19 dan rapid tes antigen di stasiun adalah dalam rangka peningkatan pelayanan yang diberikan KAI bagi pelanggan yang akan bepergian pada masa pandemi ini,” pungkas Ixfan.