Memasuki Ajaran Baru Sekolah, Pengerajin Tas di Ngoro Jombang Raup Omzet hingga 2 Kali Lipat

  • Whatsapp

NGORO, KabarJombang.com – Memasuki tahun ajaran baru, menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku UMKM. Hal itu juga dirasakan oleh para pengerajin tas rumahan di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

Salah satunya dirasakan oleh Suntoro (51) pengerajin tas asal Dusun Genjong, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Jombang. Ia menjelaskan bahwa tahun ajaran baru memberikan peningkatan dalam pemesanan tas, khususnya tas untuk keperluan sekolah.

Baca Juga

Ia juga mengatakan, pesanan tas menjelang ajaran tahun baru ini, meningkat hingga 40 persen dibandingkan hari-hari biasanya. Suntoro menuturkan, pesanan tas sekolah sudah mulai mengalami kenaikan pada bulan Desember lalu hingga Juli saat ini.

“Memang adanya momen tahun ajaran baru ini memberikan keberkahan bagi saya sebagai pengerajin tas. Pemesanan sudah mulai terasa ketika bulan Desember sampai bulan-bulan Juli seperti ini,” ujarnya.

Selama momen tahun ajaran baru ini, Suntoro sudah memproduksi lebih dari 100 biji tas dan belum termasuk pemesanan yang sudah masuk.

“Jumlah tas yang sudah selesai saya produksi kurang lebih 100 biji sampai 200 biji selama momen tahun ajaran baru, dan masih banyak pemesanan yang masuk lebih dari 50 pemesanan, sedangkan hari biasanya saya memproduksi di bawah itu kadang 70 biji, 60 biji untuk keperluan stok tas sekolah, malahan ketika hari biasa saya lebih dominan memproduksi tas untuk peralatan kamera,” ungkapnya.

Banyaknya pemesanan tidak membuat Suntoro menolak pemesanan tas sekolah dan tas keperluan kamera. Ia tetap melayani semua keperluan para pelanggan sesuai dengan antrian pemesanan yang sudah ada.

Suntoro menjelaskan pemesanan tas sekolah akan terus berlanjut hingga bulan Agustus. Selepas itu, ia pemesanan yang ramai adalah pemesanan tas sekolah.

“Ramainya pemesanan ini biasanya sampai awal Agustus atau pertengahan bulan Agustus, namun terkadang ada pesanan susulan tas hanya sekitar 10 biji, sampai 15 biji,” paparnya.

Total pendapatan mulai dari bulan Desember sampai bulan Juni selama momentum tahun ajaran baru mencapai lebih dari lebih dari Rp10.000.000.

“Pemasukan total mulai dari bulan Desember sampai Juni untuk tas sekolah SD,MI,dan SMP kurang lebih Rp25.000.000,” ungkapnya.

Harga satu tas sekolah hasil kerajinan Suntoro, ia bandrol mulai dari harga Rp35.000 untuk tas sekolah berukuran kecil. Harga menyesuaikan dengan besarnya ukuran tas dan banyaknya gambar sablonan yang terdapat di tas tersebut.

“Harga normatif sama mulai dari Rp35.000, sedangkan untuk model tas yang terdapat banyak gambar sablonan tinggal menambahkan Rp5.000. jadi harganya Rp40.000 tidak sampai lebih dari Rp50.000,” paparnya.

Pemesanan tas sekolah tidak hanya meliputi wilayah Kabupaten Jombang melainkan sampai ke luar kabupaten Jombang hingga luar pulau Jawa, seperti wilayah Bali.

“Pemasaran sudah sampai ke luar Bali, khususnya daerah Tanah Lot, Desa Tabanan. Selain wilayah Bali, terdapat pemesanan di wilayah Kediri, Batu, dan Jombang,” ungkap Suntoro.

Banyaknya pemesanan atau permintaan tidak memberikan dampak terhadap harga bahan baku pembuatan tas. Menurutnya harga masih relatif sama tidak mengalami kenaikan, dan stok bahan masih melimpah di Mojokerto, Malang, dan Sidoarjo.

“Harga masih relatif sama tidak mengalami kenaikan. Harga per meternya Rp17.000, sedangkan 1 rolnya seharga Rp600.000,” pungkasnya.

Berita Terkait